Pernahkah kamu mengalami situasi diatas? Mengantuk adalah salah satu dampak dari bermain game online secara berlebihan (kecanduan), terlebih diusia pelajar. Jika kamu melakukan itu terus-menerus, kira-kira apa ya yang akan terjadi? Yuk cari tahu! Better late than sorry ya kan guys?
1. Kecanduan
Kecanduan bermain game online dapat mengganggu keseimbangan hidup kita, bahkan nih bisa mempengaruhi kesehatan fisik dan mental. Contohnya ketika di sekolah. Saat pembelajaran sedang berlangsung, teman kita bisa mengikuti pelajaran dengan baik, fokus, dan segar. Sedangkan kita nih yang kecanduan sampai begadang biasa nya apa yang terjadi? Pasti ngantuk, lemes, bahkan sampai pusing karna kita kurang tidur. Padahal tidur itu penting untuk pemulihan dan regenerasi tubuh agar tidak mudah sakit.
2. Produktivitas Terganggu
Manusia punya aktivitas yang berbeda-beda sesuai dengan kebiasaan dan kebutuhannya masing-masing. Nah kita sebagai pelajar, seharusnya belajar dengan tekun sesuai proses yang maksimal. Bila kita tidak mengatur waktu secara seimbang (ada waktu belajar, main, dan santai) bisa berakibat pada masa depan kita. Jadi main game pun harus ada waktu nya ya kawan! Jangan sampai bermain game yang tadinya untuk hiburan semata malah jadi salah satu penyebab kita stress dikemudian hari karna banyak kewajiban dan tugas kita yang belum bahkan tidak selesai!
3. Potensi Terjadinya Kriminalitas
Waduh, lihat kata kriminalitas sudah cukup serem ya! Kriminalitas yaitu segala tindakan yang melanggar hukum dan tindakan yang dianggap sebagai pelanggaran terhadap tatan sosial di masyarakat. Emang bermain game bisa terjadi kriminalitas? Eits, jangan salah. Ternyata ada gamers yang menjadi korban cyber bullying. Bahkan melakukan cheat atau hack untuk memenangkan pertandingan. *bikin game engga seru ya:(
itu adalah sedikit dari dampak bermain game online secara berlebihan. akhir kata, inget ada sebuah prinsip bahwa “segala sesuatu hal yang berlebih-lebihan itu tidak baik” Jangan sampai kita menyesal loh! Yuk kita perbaiki diri untuk tujuan hidup kita masing-masing:)!
melani Putri Nugraha Program Studi Pendidikan Matematika,Universitas Indraprasta PGRI putrimelani828@gmail.com
Abstrak. permasalahan pembelajaran matematika sangatlah sulit di hillangkan karena banyak yang berpendapat bahwa Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah-sekolah dengan presentase jam pelajaran yang paling banyak dibanding dengan mata pelajaran yang lainya. Ironisnya, matematika termasuk pelajaran yang tidak disukai banyak siswa. Bagi mereka pelajaran matematika cenderung dipandang sebagai mata pelajaran yang “kurang diminati” dan “kalau bisa dihindari”. Ketakutan-ketakutan dari siswa tidak hanya disebabkan oleh siswa itu sendiri, melainkan kurangnya kemampuan guru dalam menciptakan situasi yang dapat membawa siswa tertarik pada matematika. Banyak peserta didik di semua tingkat pendidikan di negara-negara berkembang memiliki masalah dalam pembelajaran matematika (Mundla, 2012). Masalah yang timbul disebabkan oleh masalah dari dalam dan dari luar diri peserta didik. Masalah akademik dan pribadi peserta didik dalam lembaga pendidikan dapat diidentifikasi dan diselesaikan dalam sejumlah cara yang berhubungan dengan psikolog pendidikan, konselor sekolah, dan penelitian pendidikan. Biasanya, masalah peserta didik cenderung banyak, beragam dan kompleks dan membutuhkan interdisipliner pendekatan untuk memahami mereka secara memadai.
Kata kunci (permasalahan, pembelajaran, matematika, SMP)
Pendahuluan
Banyaknya permasalahan pada pendidikan matematika di Indonesia merupakan salah satu alasan untuk mereformasi pendidikan matematika di sekolah. Pembelajaran matematika merupakan suatu proses yang mengandung dua jenis kegiatan yang tidak terpisahkan yaitu belajar dan mengajar. Kedua kegiatan tesebut berpadu menjadi suatu kegiatan yang membuat terjadinya interaksi antara peserta didik dengan guru dan sesama peserta didik disaat berlangsungnya proses belajar di sekolah (Sahudin, 2014).
Problematika pembelajaran matematika dapat disebabkan oleh faktor dari peserta didik maupun guru. Salah satu faktor guru yang menimbulkan problematika dalam pembelajaran matematika adalah kurangnya penguasaan metode dan pendekatan pembelajaran yang tepat untuk digunakan dalam setiap kelas yang berbeda.
Kajian literatur
Problematika atau masalah adalah sesuatu yang dibutuhkan penyelesaian karena terdapat ketidaksesuaian antara teori yang ada dengan kenyataan yang terjadi.
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Matematika sebelumnya disebut ilmu hisab adalah ilmu yang mempelajari besaran, struktur, ruang, dan perubahan.
Sekolah Menengah Pertama (SMP) adalah jenjang pendidikan dasar pada pendidikan formal di Indonesia yang ditempuh setelah lulus sekolah dasar (atau sederajat). Sekolah menengah pertama ditempuh dalam waktu 3 tahun, mulai dari kelas 7 sampai kelas 9.
Metode
Kepustakaan atau pengambilan data. Metode ini sebagai sumber dan bahan dalam penulisan yang berhubungan dengan permasalahan yang dikemukakan.
Hasil dan Pembahasan
Pembelajaran matematika merupakan suatu proses yang mengandung dua jenis kegiatan yang tidak terpisahkan yaitu belajar dan mengajar. Kedua kegiatan tesebut berpadu menjadi suatu kegiatan yang membuat terjadinya interaksi antara peserta didik dengan guru dan sesama peserta didik disaat
berlangsungnya proses belajar di sekolah. Proses pembelajaran merupakan sesuatu yang penting dalam dunia pendidikan yang patut diperhatikan, direncanakan dan dipersiapkan, karena pembelajaran merupakan penentu utama dalam keberhasilan pendidikan.
Proses belajar mengajar matematika berhubungan dengan banyak konsep. Konsep matematika memiliki hubungan antara satu konsep dengan konsep lainnya. Peserta didik menganggap bahwa matematika merupakan pelajaran yang sulit, karena sifatnya yang abstrak. Pada pembelajaran matematika penguasaan konsep menjadi salah satu permasalahan yang sering muncul di sekolah menengah pertama.
Penggunaan metode yang kurang tepat dalam menyampaikan materi dapat membuat proses belajar mengajar cenderung tidak efektif. Banyak peserta didik di semua tingkat pendidikan di negara-negara berkembang memiliki masalah dalam pembelajaran matematika. Masalah yang timbul disebabkan oleh masalah dari dalam dan dari luar diri peserta didik.
Masalah berkaitan dengan Metode Pembelajaran Matematika, antara lain :
Kurang Dikaitkan dengan Pengalaman Sehari-hari
Dalam membangun pengetahuan, pengalaman sehari-hari sangat penting dipakai sebagai jembatan. Konsep (pengetahuan) akan mudah dipahami manakala guru mampu mengaitkan, mengasosiasikan, dan menganalogikan dengan pengalaman sehari-hari siswa. Ketika memulai pembelajaran, topik baru, dan bahkan pada latihan soal, pengaitan penjelasan dengan pengalaman sehari-hari siswa akan memberikan banyak manfaat bagi tujuan pembelajaran itu sendiri. Setidaknya ada dua manfaat dari upaya pengaitan pembelajaran Matematika dengan pengalaman siswa.
Pertama, berdasarkan pengalaman, siswa dapat mengkontruksi pengetahuan yang diperolehnya secara lebih baik. Informasi akan menjadi pengetahuan baru, bila sesuai dengan sistem mental yang ada (pengalaman) atau sistem yang ada disesuaikan dengan informasi yang ada.
Kedua, pembelajaran Matematika yang dikaitkan dengan pengalaman hidup akan memberi kesempatan siswa untuk melakukan refleksi sehingga mampu menyentuh ranah afektif seorang siswa. Siswa akan lebih menghargai Matematika sebagai “alat” penting dan bermanfaat dalam kehidupannya.
Keterangan Guru Terlalu Jelas
Sering terjadi guru menerangkan suatu konsep terlalu jelas. Mungkin dalam hal ini guru menganggap siswanya memerlukan semua keterangan itu atau bahkan guru ingin menguasai kelas. Ketika siswa memerlukan bantuan guru dalam pemecahan masalah pun sering guru tidak berperan sebagai “penuntun”, melainkan menyelesaikan sendiri masalah tersebut secara tuntas. Keterangan yang terlalu jelas bagi siswa akan mengurangi kepuasan siswa. Kepuasan menyelesaikan sendiri persoalan yang dihadapnya menjadi hilang. Nampaknya, pemberian “clue”, “hint”, atau pertanyaan menuntun pada saat siswa menemui kesulitan dalam memecahkan masalah merupakan langkah yang bijaksana.
Jarang Ada Guru yang Menerapkan Pembelajaran dengan Kerja Kelompok
Dalam praktik pembelajaran di kelas, kerja kelompok –seperti misalnya cooperative learning – jarang sekali diterapkan, bahkan sebagian besar sekolah justru tidak pernah menerapkan. Selain adanya kekurangberanian guru menerapkan metode pembelajaran kelompok, beberapa guru yang telah mencoba melaksanakannya menuai berbagai kekecewaan. Salah satu contoh, misalnya, hanya satu atau dua siswa saja yang mengerjakan, sementara yang lain tidak melakukan apa-apa. Belajar kelompok dapat mengisi kelemahan belajar secara individual dan dapat mengakomodasikan gaya belajar yang berbeda-beda. Interaksi dengan teman sebaya, terutama yang lebih mampu, akan membantu 9 siswa bersangkutan untuk memecahkan masalah belajarnya.
Menekankan Drill dan Kurang Mengembangkan Daya Nalar Guru lebih intens dalam menggunakan drill dengan pertimbangan bahwa soal menggunakan bentuk soal yang sesuai dengan drill, yaitu soal bentuk pilihan ganda. Dalam pemecahan masalah, siswa tidak dibiasakan atau dikondisikan untuk berlatih menyelesaikan soal dengan langkah-langkah yang logis dan sistematis. Umumnya guru tidak cukup sabar untuk mencermati langkah-langkah jawaban siswa. Dengan demikian banyak siswa yang lebih memilih jalan pintas tanpa mengetahui proses mendapatkan jawaban.
Meminta Siswa Menghafal Rumus
Menghafal rumus ataupun definisi masih sering ditekankan guru pada siswanya. Walaupun pemahaman belum dimiliki dengan baik, hafalan diberikan guru sebagai jalan pintas. Jalan pintas melalui hafalan dilakukan dengan pertimbangan bahwa pemahaman akan dibenahi melalui latihan soal pada tahap berikutnya. Dengan hafalan, sangat mungkin pemahaman yang diperoleh tidak mantap. Pemahaman yang tidak mantap akan mengakibatkan siswa mengalami kesulitan dalam menerapkan pada masalah sehari-hari. Dengan demikian, hafalan seharusnya diberikan setelah siswa memperoleh pemahaman. Di samping itu, hafalan seyogyanya dibatasi hanya pada istilah-istilah, notasi, definisi, prosedur, dan algoritma. Agar hafalan dapat bertahan lama dalam memori dan mudah “dipanggil” kembali, guru dapat menggunakan berbagai metode menghafal yang sesuai.
Masalah Berkaitan dengan Pengelolaan Kelas
• Keberanian bertanya kurang (pasif)
• Pengaturan Tempat Duduk dan Ruangan yang Formal
Kesimpulan dan saran
Salah satu faktor guru yang menimbulkan permasalahan dalam pembelajaran matematika adalah kurangnya penguasaan metode dan pendekatan pembelajaran yang tepat untuk digunakan dalam setiap kelas yang berbeda. Dalam permasalahan matematika sekolah terdapat macam-macam diantaranya: Problematika matematika sekolah yang didasarkan pada kurikulum, Problematika matematika sekolah yang didasarkan pada konten, Problematika matematika sekolah yang didasarkan pada pendagogi, dan Problematika matematika sekolah yang didasarkan pada penilaian.
Solusi dalam problematika yaitu di dalam proses pemecahan masalah. Salah satu diantaranya adalah ia tidak mempunyai gambaran tentang penyelesaiannya tetapi berkeinginan untuk menyelesaikannya, maka dapat dikatakan orang tersebut berhadapan dengan suatu masalah.
Daftar rujukan
a. Untuk sumber dari internet http://eprints.ums.ac.id/11687/2/BAB_I.pdf
Pendahuluan: UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer) merupakan salah satu tahapan penting dalam proses seleksi masuk perguruan tinggi di Indonesia. Bagi calon mahasiswa, UTBK 2023 menjadi momen yang menentukan untuk mewujudkan impian mereka dalam melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi favorit. Dalam artikel ini, kami akan memberikan panduan lengkap mengenai persiapan dan strategi sukses menghadapi UTBK 2023.
Memahami Format UTBK 2023: Sebelum memulai persiapan, penting untuk memahami format UTBK 2023. Ujian ini akan dilaksanakan secara online dan menggunakan komputer. Terdiri dari beberapa bidang, seperti Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan bidang Saintek atau Soshum, sesuai dengan pilihan program studi yang diinginkan. Mengetahui format ujian akan membantu Anda dalam menentukan prioritas persiapan.
Pembaharuan Materi Pelajaran: UTBK 2023 dapat mencakup materi pelajaran yang diajarkan selama masa sekolah menengah atas. Oleh karena itu, perlu melakukan pembaharuan materi pelajaran secara komprehensif. Mulailah dengan meninjau kembali konsep-konsep dasar, mempelajari topik-topik yang mungkin belum dikuasai, dan berlatih soal-soal ujian sebelumnya. Pastikan untuk fokus pada bidang yang relevan dengan pilihan program studi Anda.
Mengikuti Bimbingan Belajar atau Kursus: Bimbingan belajar atau kursus UTBK dapat menjadi pilihan yang baik untuk memperdalam pemahaman Anda tentang materi ujian dan meningkatkan kemampuan dalam menjawab soal-soal yang sering muncul. Bimbingan belajar atau kursus ini juga dapat memberikan strategi dan tips sukses dalam menghadapi UTBK.
Membentuk Jadwal Belajar yang Teratur: Persiapan UTBK membutuhkan disiplin dan jadwal belajar yang teratur. Buatlah jadwal belajar yang memadai dengan memperhatikan waktu yang Anda miliki dan kebutuhan belajar Anda. Tentukan prioritas, alokasikan waktu untuk mempelajari materi, berlatih soal, dan mengukur kemajuan Anda secara berkala.
Berlatih Soal dan Simulasi UTBK: Berlatih soal-soal ujian sebelumnya dan menjalani simulasi UTBK dapat membantu Anda menguasai format dan meningkatkan kecepatan serta ketepatan dalam menjawab soal. Manfaatkan sumber daya online yang tersedia, seperti situs web resmi LTMPT atau buku-buku latihan UTBK yang terpercaya.
Mengelola Stres dan Beristirahat Cukup : mengelola stres dengan cara yang sehat, seperti berolahraga, bermeditasi, atau melakukan hobi yang menyenangkan. Selain itu, pastikan Anda mendapatkan istirahat yang cukup untuk menjaga kesehatan fisik dan mental Anda. Tidur yang cukup akan membantu meningkatkan konsentrasi dan daya ingat Anda saat menghadapi UTBK.
Membuat Rencana Strategi Pengerjaan Soal: Sebelum memulai UTBK, buatlah rencana strategi pengerjaan soal. Identifikasi bagian-bagian yang bisa Anda kerjakan dengan cepat dan berikan waktu yang cukup untuk soal-soal yang lebih sulit. Jika Anda terjebak pada suatu soal, jangan terlalu lama terpaku padanya. Lanjutkan ke soal berikutnya dan kembali lagi nanti jika waktu memungkinkan.
Meningkatkan Kemampuan Membaca Cepat dan Efektif: Kemampuan membaca cepat dan efektif sangat penting dalam menghadapi UTBK. Latihlah kemampuan membaca Anda dengan memperbanyak membaca berbagai jenis teks, seperti artikel ilmiah, berita, dan esai. Gunakan teknik seperti scanning, skimming, dan membuat rangkuman untuk memahami dan menyimpulkan informasi dengan cepat.
Mengikuti Tryout dan Ujian Simulasi: Saat mendekati UTBK 2023, ikutilah tryout dan ujian simulasi yang disediakan oleh lembaga atau platform yang terpercaya. Hal ini akan membantu Anda mengukur kemampuan sebenarnya Anda, mengetahui kelemahan yang perlu diperbaiki, dan mengalami pengalaman serupa dengan UTBK sehingga Anda lebih siap secara mental.
Kesimpulan: UTBK 2023 adalah tahap penting dalam seleksi masuk perguruan tinggi. Dengan persiapan yang matang, strategi yang baik, dan sikap yang positif, Anda dapat meningkatkan peluang kesuksesan Anda dalam menghadapi ujian ini. Ingatlah untuk memahami format ujian, memperbaharui materi pelajaran, berlatih soal, mengelola stres, dan mengatur waktu dengan baik. Semoga panduan ini dapat membantu Anda meraih hasil yang baik dalam UTBK 2023 dan mewujudkan impian pendidikan tinggi Anda.Saran Penulis :
Jadilah yang terbaik dalam UTBK 2023. Terus berjuang dan tetap fokus pada diri sendiri. Jangan terpengaruh oleh orang lain. Pastikan pilihan Universitas anda tidak bertentangan dengan keinginan orang tua,. dan juga jangan lupa beribadah dan selalu berdoa untuk mendapatkan hasil terbaik dalam UTBK 2023.