Sekolah

Gerakan Global “Go Public Fund Education”: Investasi Masa Depan Pendidikan Berkualitas

Next-Level-Study.com-Organisasi guru di seluruh dunia telah menggelar kampanye besar-besaran yang dikenal sebagai “Go Public Fund Education” dengan tujuan utama mendorong pemerintah di berbagai negara untuk mengalokasikan dana yang memadai untuk pendidikan berkualitas. Dalam konteks ini, Unifah, seorang tokoh dalam organisasi guru, menekankan urgensi bagi pemerintah pusat dan daerah untuk meningkatkan investasi dalam pendidikan, memenuhi kebutuhan guru, dan meningkatkan profesionalisme mereka. Menurut Unifah, langkah-langkah ini adalah investasi jangka panjang yang krusial untuk kemajuan bangsa.

 

Unifah menegaskan bahwa pemerintah harus menyediakan lingkungan kerja yang kondusif bagi para guru, menyelenggarakan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan mereka, mengurangi beban administratif, dan memberikan kompensasi yang layak. Selain itu, setiap anak memiliki hak untuk mendapatkan akses pendidikan yang merata, guru yang berkualitas, dan lingkungan belajar yang inklusif.

 

Dalam seminar internasional “Go Public Fund Education” yang diselenggarakan di Gedung Guru, Jakarta, Unifah menyoroti pentingnya keselarasan tujuan pendidikan yang berkualitas dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan ke-4, yang menekankan pentingnya pendidikan yang inklusif dan merata.

 

PGRI, sebagai inisiatif penggagas gerakan ini, memandang perlu adanya alokasi dana yang memadai untuk mendukung biaya pendidikan berkualitas. Hal ini mencakup pembangunan infrastruktur, peningkatan kesejahteraan guru, dan pemenuhan kebutuhan pendidikan lainnya.

 

Dalam konteks yang lebih luas, gerakan ini adalah komitmen dari PGRI untuk memperjuangkan hak-hak guru dan siswa serta menegaskan bahwa pendidikan tetap menjadi prioritas utama dalam agenda pembangunan nasional. Hal ini membawa harapan akan perubahan positif dalam sistem pendidikan yang akan memberikan dampak jangka panjang bagi kemajuan masyarakat dan bangsa.

 

Melalui kesadaran global dan aksi konkret, harapan untuk mewujudkan pendidikan yang lebih baik dan lebih inklusif semakin terasa nyata. Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan organisasi terkait, impian akan pendidikan berkualitas untuk semua dapat menjadi kenyataan.

 

kata kunci: Ikuti perjuangan organisasi guru dalam kampanye “Go Public Fund Education” untuk mengalokasikan dana yang memadai bagi pendidikan berkualitas. Temukan bagaimana investasi ini memengaruhi pemenuhan kebutuhan guru dan kemajuan bangsa.

Gerakan Global “Go Public Fund Education”: Investasi Masa Depan Pendidikan Berkualitas Read More »

Signifikansi Etika Profesional Guru dalam Mendorong Kemajuan Pendidikan di Indonesia

Next-Level-study.com-Pentingnya Etika Profesional Guru untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Indonesia

Guru di Indonesia memiliki peran sentral dalam sistem pendidikan, yang mencerminkan pentingnya perilaku kerja yang profesional untuk memperbaiki standar pendidikan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia menegaskan bahwa transformasi pendidikan di negara ini bergantung pada guru yang terus meningkatkan kualitas pembelajaran dan peduli terhadap kemajuan murid-muridnya.

Menurut laman resmi Kemdikbud, guru yang profesional memainkan peran kunci dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Berikut adalah beberapa alasan mengapa etika kerja guru menjadi faktor penting dalam proses pendidikan:

Peningkatan Kualitas Pembelajaran

Guru yang menampilkan perilaku yang baik mampu menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif dan efisien. Mereka menggunakan bahasa yang mudah dipahami, memberikan contoh yang relevan, dan melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar-mengajar. Dengan demikian, mereka membantu siswa memahami materi pelajaran dengan lebih baik dan mencapai hasil belajar yang optimal.

Pembentukan Karakter Siswa

 Selain mengajar materi pelajaran, guru juga memiliki tanggung jawab untuk membentuk karakter siswa. Guru yang berperilaku baik berperan sebagai teladan bagi siswa dalam menunjukkan nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, disiplin, dan kerjasama. Ini membantu siswa berkembang menjadi individu yang memiliki karakter mulia dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Penciptaan Lingkungan Belajar yang Mendukung

Guru yang profesional mampu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan aman bagi siswa. Mereka membangun hubungan yang positif dengan siswa dan menciptakan suasana kelas yang nyaman serta menyenangkan. Hal ini membuat siswa merasa lebih diterima dan dihargai, meningkatkan motivasi mereka untuk belajar.

Kontribusi terhadap Kinerja Sekolah

Kinerja sebuah sekolah sangat bergantung pada kualitas dan dedikasi para guru. Guru yang menampilkan perilaku yang baik berkontribusi pada peningkatan kinerja sekolah secara keseluruhan. Dengan demikian, mereka membantu sekolah mencapai tujuan pendidikan dan memberikan pendidikan yang berkualitas kepada siswa-siswa.

Peran dalam Kemajuan Pendidikan Indonesia

Kemajuan pendidikan di Indonesia bergantung pada kualitas dan dedikasi para guru. Guru yang profesional merupakan aset berharga bagi bangsa Indonesia, membantu menciptakan generasi penerus yang cerdas, berkarakter, dan siap membangun bangsa yang lebih maju serta sejahtera.

Dengan demikian, etika kerja guru tidak hanya memengaruhi kualitas pendidikan, tetapi juga merupakan faktor kunci dalam membentuk masa depan bangsa melalui pendidikan yang berkualitas.

Signifikansi Etika Profesional Guru dalam Mendorong Kemajuan Pendidikan di Indonesia Read More »

Pendidikan adalah titik awal untuk memahami Indonesia cemerlang 2045

Next-Level-Study.com-Pemerintah telah mencanangkan visi Indonesia Cemerlang 2045. Visi ini menandai 100 tahun kemerdekaan dan diyakini Indonesia bisa menjadi negara maju pada tahun 2045.

Untuk memahami visi Indonesia Cemerlang tersebut, pendidikan merupakan salah satu hal yang mendasar. poin-poin pendukung yang pada dasarnya perlu ditingkatkan. Untuk mencapai hal ini, kerjasama antara otoritas publik dan bidang swasta merupakan kunci yang penting.

Otoritas publik sendiri memainkan peran penting dalam mengembangkan sistem pendidikan di Indonesia. Melalui berbagai strategi dan proyek, otoritas publik dapat menciptakan iklim yang bermanfaat untuk kemajuan yang pendidika.

Pemerintah menjamin pemberian subsidi yang adil dan melaksanakan peraturan program yang jelas yang dapat mengurangi kesenjangan, sementara negara-negara tetangga harus benar-benar berpartisipasi dalam menciptakan dan memperkuat organisasi, mengawasi pembiayaan dengan baik, dan dengan cepat menyesuaikan diri dengan kesulitan-kesulitan yang ada.

Sementara itu, sektor swasta mungkin dapat mengambil bagian. dalam mengembangkan lebih lanjut persekolahan di Indonesia. Melalui asosiasi dengan otoritas publik dan organisasi pendidikan, bidang rahasia dapat menyumbangkan cadangan, SDM dan inovasi yang diharapkan dapat bekerja pada hakikat persekolahan.

Proyek-proyek seperti hibah, pelatihan instruktur, dan pengembangan sekolah yang dilaksanakan oleh perusahaan swasta dapat menjadi contoh penting dari upaya bersama ini.

Pelopor sekolah juga harus meningkatkan prestasi pendidikan dengan berfokus pada sifat belajar, melibatkan guru, dan melibatkan wali dan jaringan terdekat.

Dengan upaya terkoordinasi yang solid antara otoritas publik, wilayah swasta dan masyarakat, visi Indonesia Cemerlang 2045 dalam bidang persekolahan dapat dipahami. Penggunaan tahapan yang terkomputerisasi, pembelajaran berbasis web dan inovasi pembelajaran serbaguna dapat membantu mewujudkan sistem sekolah yang unggul.

Dengan upaya bersama yang solid antara otoritas publik, ranah swata dan masyarakat, maka visi Indonesia Cemerlang 2045 di bidang pelatihan dapat terwujud. Melalui upaya bersama ini, Indonesia dapat menjamin bahwa pendidikan menjadi kekuatan untuk membangun masa depan yang lebih menjanjikan bagi bangsa dan negara.

Persoalan dan Kesulitan Strategi

Kursus “Menjamin Visi Indonesia Cemerlang 2045” dengan Kepala Pengawasan Badan Pertamina, Kursi Instruktur Pembelajaran Pembentukan, Penyuluh Kerangka dan Strategi Pembangunan, Delegasi Kepala Pengawas Focal Point Ujian Vital dan Mendunia dan Senior Accomplice Middle for Indonesia Strategy Studies

Kepala Pengawas Centre for Strategies and International Studies (CSIS) Medelina Hendytio, melalui penyelidikannya terhadap penyelidikan dasar pengaturan dan proyek sistem sekolah di Indonesia, pintu terbuka dan kesulitan” menyampaikan kesulitan tersebut pada melalui sudut pandang strategi dari berbagai tingkat pelatihan prasekolah

PAUD

  1. Program pendidikan pada umumnya akan meninjau pelatihan dari hal-hal yang dapat diukur seperti menghitung dan membaca.Sementara itu, dalam masa pertumbuhan, anak-anak juga membutuhkan perspektif mental, kegiatan waktu luang atau hadiah
  2. 2 Program pendidikan kurang peka terhadap perbedaan kebutuhan anak-anak yang tinggal di wilayah barat dan timur Indonesia, sehingga perlu dipertimbangkan karena hal ini dapat menjadi landasan sosial.
  3. Strategi dengan perspektif nilai yang lemah
  4. Strategi tanpa perpaduan yang wajar

Sekolah Dasar

  1. tidak adanya keterkaitan pendidik dalam siklus kemajuan ahli dan pembuatan rencana pendidikan tahun 2013.
  2. 90% pemerintahan daerah hanya mengikuti apa yang dibentuk oleh Focal Government, tanpa pengembangan dan transformasi sesuai dengan kondisi yang ada (SMERU, Bjork, 2003)
  3. Aturan penyelesaian ujian sekolah yang berbeda-beda memungkinkan siswa yang berprestasi rendah untuk memberi dan berpindah ke tingkat yang lebih tinggi

Pendidikan Menengah

  1. Perubahan inovasi dan pembatasan kantor
  2. Perubahan ide dan peruntukan
  3. Tidak ada standar estimasi yang jelas mengenai tingkat konfirmasi siswa baru

Pendidikan Tinggi

  1. Kesulitan menyelesaikan rencana pendidikan
  2. Masalah dalam menyesuaikan program perubahan pandangan dunia yang mendidik
  3. Kesulitan dalam mendapatkan Mitra Kerja untuk pembiayaan

 

Sumber Berita: https://www.liputan6.com/bisnis/read/5554179/pendidikan-jadi-landasan-mutlak-wujudkan-indonesia-emas-2045?page=2

 

Pendidikan adalah titik awal untuk memahami Indonesia cemerlang 2045 Read More »

Ini Bisa Dilakukan Pendidik dan Siswa untuk Mencegah hoax di Dunia Pendidikan

Next-Level-Study.com-Kemajuan dunia yang semakin maju membuat perkembangan data semakin tiada henti. Hal ini menjadikan munculnya infobesity atau kelebihan pasokan data yang membanjiri berbagai latar belakang.

Infobesitas bukanlah kasus khusus dalam bidang pelatihan. Bahaya seriusnya adalah maraknya berita palsu, berita palsu yang harus dihentikan sebagai ujian agregat.

“Untuk menghindari kebohongan-kebohongan di dunia pendidikan, hendaknya pendidik, siswa, dan wali bekerja sama. Bekerja sama satu sama lain lebih bersifat kooperatif sebagai mitra percakapan saat menghadapi rekayasa di ruang pendidikan dan pembelajaran. Guru dan siswa harus cerdas dan tidak mendasar. agar cepat percaya pada data,” kata pelatih public speaking Sonny Tulung dikutip dari pernyataan tertulisnya, Selasa, Walk 19 2024.

Hal itu disampaikan Sonny saat tampil di kelas online kemahiran komputerisasi yang digelar Layanan Persuratan dan Data (Kemenkominfo) bersama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Umum Nusa Tenggara Barat (NTB) bagi siswa sekolah menengah dan tenaga pendidik di Kabupaten Bima.

Sonny menambahkan, dengan bantuan instruktur, siswa harus mampu berpikir cerdas dalam bertindak. Selain itu juga dengan terus melakukan pengecekan dan verifikasi ulang, mengikuti realita pemberitaan.

“Dengan asumsi hal itu terjadi begitu saja, ditemukan informasi dan data yang tidak valid, ada alasan kuat untuk membagikannya. Hentikan jarimu. Dengan begitu, perkembangan penyebaran rekayasa bisa dihentikan. Lalu, pada saat itu, banjiri dengan positif dan berita yang mampu memberi pelajaran,” kata Sonny.

Lawan penipuan dengan sikap kritis

Untuk sementara, Ketua Berdigital.com A.M. Bayhaqi mengatakan, ini adalah kesempatan ideal bagi kita untuk tidak hanya memerangi penipuan dengan disposisi dasar. Saat ini adalah waktu yang tepat untuk terus memerangi kebohongan, khususnya di bidang pendidikan, dengan menciptakan substansi pendidikan yang positif agar ruang penipuan semakin terpojok.

Namun ingat, dalam menciptakannya kita harus tetap berpegang pada netiket. Hargai hak cipta dan karya orang lain di bidang pendidikan dengan tetap mengungkapkan sumbernya dengan tepat, kata Bayhaqi.

Sejalan dengan itu, lanjut Bayhaqi, tidak sedikit warganet yang melihat nilai dari kepuasan, namun mereka juga tetap menjaga kesan komputerisasinya agar selalu yakin dan mengikuti nasib profesinya.

“Jangan hanya sekedar mendapat materi tanpa bisa diandalkan. Kalau kita latih dari bangku sekolah, kita akan melahirkan siswa-siswa yang cerdas dan berakal budi serta berkreasi di bidang yang lebih maju,” tuturnya.

Hal lain yang patut dicermati, lanjut Danin Sibilo, individu aset berikut ini, adalah membiasakan diri untuk tidak mudah tertipu, apalagi terus terang membagikan berbagai berita viral.

Selain itu, lanjut Danin, terbiasa meremehkan URL media yang memberitakannya. Dengan asumsi kebetulan media tersebut abal-abal atau abal-abal, misalnya seperti nama media ternama, jangan dilanjutkan. Selalu cerdik dan mendasar dengan berhenti di jari Anda. “Silakan saja dengan teman-teman dan pendidik di kelas. Lalu, pada saat itu, selalu buat pertanyaan atau penjelasan tentang berita. Kalau tidak jelas sumbernya, buat apa dibagikan? Jeda dan abaikan,” kata Danin.

 

Sumber Berita: https://www.medcom.id/ekonomi/bisnis/5b2oDOMk-guru-dan-siswa-bisa-lakukan-ini-buat-tangkal-hoaks-di-dunia-pendidikan

Ini Bisa Dilakukan Pendidik dan Siswa untuk Mencegah hoax di Dunia Pendidikan Read More »

Salah Tafsir Calistung dan Pendidikan Yang Gagap

Next-Level-Study.com-Kita tidak dapat mengharapkan anak-anak harus berlari sebelum mereka dapat berjalan, demikian pula kita tidak dapat mengkondisikan anak-anak untuk berpikir sebelum mereka dapat berbicara. Di bawah pengaruh posisi pendidikan kita yang kendur, latihan pengembangan kecakapan di lapangan terjadi secara cepat dan tidak teratur, terutama bagi anak usian dini.

Anak usia dini yang pada awalnya seharusnya membentuk kepribadian dan kekuatan fantastis mereka yang digerakkan melalui permainan, kini diubah menjadi terbiasa membaca, mengarang, dan juggling angka (calistung) dengan menggunakan strategi latihan. Yang pasti, tingkat pendidikan generasi muda Indonesia masih rendah. Kemampuan membaca siswa Indonesia berada pada peringkat ke-71 dari 76 negara (OECD, 2019). Terdapat 50% atau sebagian besar dari seluruh siswa di Indonesia yang tidak mencapai nilai kemampuan dasar dan kemampuan berhitung.

Namun, mendidik calistung sejak awal dengan menggunakan teknik bor tanpa berfokus pada bagian-bagian perkembangan anak akan sangat menyulitkan anak di kemudian hari, seperti halnya ketika produk organik belum siap, produk tersebut akan dikarbonisasi sehingga menjadi matang. dengan cepat dan produk alami akan membusuk tanpa masalah.

Banyak orang tua dan pendidik lebih khawatir karena anak-anak mereka tidak bisa membaca, menulis, dan bermain angka dibandingkan anak-anak yang tidak bisa menggambar, berbagi, dan perkembangan mendalam lainnya. Meski pembelajaran calistung dengan strategi latihan dilarang di PAUD, para wali justru mencari kursus di luar jam sekolah. Mereka khawatir akan kemungkinan anak-anak mereka yang tidak bisa calistung tidak bisa melanjutkan ke sekolah #1 milik orang tua mereka.

Tes calistung memang dilarang untuk masuk SD, namun praktis beberapa sekolah yang dianggap pilihan utama justru menyelesaikannya. Pemanfaatan tes masuk sekolah yang paling digandrungi harus melalui tes calistung, sehingga wali memutuskan untuk menyekolahkan anaknya ke lembaga kursus.

Para pendidik PAUD khawatir akan kemungkinan wali murid tidak akan curhat kepada organisasinya karena mengabaikan ekspektasi orang tua; Untuk menghindari pembatasan calistung yang menggunakan teknik bor, banyak pendidik PAUD juga mengadakan kelas calistung di luar jam sekolah.

 

Dampak Negatif

Begitulah kesimpangsiuran PAUD tentang calistung yang terjadi di lapangan. Akibat yang merugikan Remaja yang dididik calistung dengan teknik bor sejak PAUD mempunyai akibat yang merugikan, misalnya anak mudah cemas, gangguan jiwa, dan mudah membuat keributan (Apriyanti dan Aprianti, 2023). Strategi calistung yang berpusat pada wawasan ilmiah dari generasi muda hanya membawa keuntungan sesaat namun berubah menjadi bahaya jangka panjang bagi anak-anak (Lipsey et al., 2018). Salah tafsir ini terus menjadi perhatian publik (Lestari dan Puji; Pada, 2023).

Menurut laporan Joan Almon dkk, Membaca bimbingan di taman kanak-kanak: Sedikit yang didapat dan banyak yang rugi (2015), anak-anak yang dididik membaca dengan teliti dari taman kanak-kanak memberikan sedikit keuntungan namun memiliki konsekuensi buruk jangka panjang. (Seperti yang diharapkan), namun manfaat mendasar ini hilang dalam satu hingga tiga tahun, dan setidaknya dalam beberapa pemeriksaan, pada akhirnya dialihkan.

 

Mungkin yang lebih buruk daripada tidak adanya manfaat pendidikan jangka panjang dari bimbingan ilmiah awal adalah bukti bahwa bimbingan tersebut dapat membawa dampak buruk jangka panjang, khususnya dalam bidang sosial dan kejadian-kejadian dekat.

Selama tahun 1970-an, pemerintah Jerman mendukung fokus cakupan yang sangat besar yang diperlukan untuk membedakan antara anak-anak yang pendidikannya menekankan permainan dan mereka yang pendidikannya lebih fokus pada informasi ilmiah. Ada 50 lulusan TK berbasis permainan yang diamati, setelah beberapa waktu, dengan 50 lulusan TK berbasis skolastik.

Oleh karena itu, anak-anak yang sejak dini dibesarkan dengan konsentrasi skolastik kurang cakap dalam membaca dan berilmu serta kurang seimbang secara sosial dan batin. Akhirnya, Jerman selangkah demi selangkah beralih dari taman kanak-kanak yang berpusat pada skolastik ke taman kanak-kanak berbasis permainan (Dear Hammond, Linda, dan Jon Snyder, Educational program Studies and the practice of request: The Logical Custom, 1992).

Keahlian anak kecil di Indonesia sangat terfokus pada bermain sekaligus belajar. Pemerintah telah melarang tes calistung bagi siswa sekolah dasar sehingga generasi muda pada tingkat PAUD dapat belajar calistung dengan menggunakan teknik bor yang sudah dikenal. Meski begitu, ternyata masih sedikit sekolah yang melakukan boikot ini pada dasarnya di lapangan.

Masih banyak anak muda yang harus masuk sekolah dasar dan harus mengikuti tes kemahiran dan berhitung. Hal inilah yang membuat para anak-anak tetap mencari kursus calistung bagi anaknya meskipun di sekolah PAUD hal tersebut tidak diberikan. Alam Semesta Permainan Realitas anak muda adalah dunia permainan.

 

Dunia Bermain

Dengan bermain, anak-anak menyelidiki, meneliti, mengungkap, dan mengeksplorasi menggunakan kelima deteksi mereka. Dengan bermain dengan pikiran kreatif, membuat dan menyempurnakan hal-hal yang tidak pernah dibayangkan oleh orang dewasa.

Dengan bermain, anak-anak benar-benar belajar. Tugas guru dan wali adalah memberikan bantuan kepada anak-anak dalam bermain sehingga mereka dapat bermain dengan jujur, logis, dan juga berguna untuk belajar menulis dan berhitung. Bermain sekaligus belajar dapat menghidupkan sudut pandang belajar bahasa dan mental anak, khususnya pada area belajar calistung.

Guru dan wali dapat melibatkan benda apa saja sebagai wahana bermain. Sejak saat itu, kapasitas calistung generasi muda disegarkan melalui latihan-latihan yang berorientasi pada konteks dan bermakna, misalnya menulis nama sendiri pada proyek kerja; menuliskan nama, tanggal, bulan dan tahun lahir; menghitung memanfaatkan batu; mengurutkan jenis tanah dan bentuk batuan.

Anak-anak belajar calistung melalui artikel-artikel yang bermakna sehingga anak-anak tidak hanya sekedar menghafal, namun juga selalu memahami apa yang sedang dilakukan. Bermain sambil belajar tidak hanya logis dan bermakna, namun juga dapat mendorong transformasi pada tahap anak dan peningkatan perkembangan bahasa dan mental.

Pada bagian bahasa ekspresif, sebelum dapat membaca anak harus melalui tahap mimpi, tahap pengembangan ide diri, tahap pemahaman gambar, tahap presentasi membaca dan tahap pemahaman familiar (Connie Christine Mayer, 2015) . Tahapan-tahapan yang dicatat dalam bentuk hard copy meliputi tulisan anak-anak, pencatatan yang terkoordinasi, pengulangan garis dan bentuk huruf, serta latihan huruf.

Semua kegembiraan untuk sudut pandang bahasa dan mental bergantung pada pertimbangan tahap-tahap formatif anak, baik dalam hal pemberian materi hingga perasaan awal latihan dan dukungan dalam latihan. Bermain sambil belajar dengan bantuan orang dewasa bertujuan untuk menghidupkan sudut pandang bahasa dan mental, namun juga merancang atau merencanakan sudut pandang dan perspektif kreatif.

Semua sudut pandang dikoordinasikan, digabungkan dalam serangkaian latihan. Suatu tindakan dapat mengandung sudut pandang yang kompleks, misalnya ketika anak membuat dan merencanakan layang-layang, anak belajar cara mengiris yang dihubungkan dengan gerakan halus yang terkoordinasi, memisahkan dan menyusun layang-layang yang dihubungkan dengan sudut pandang mental, mengetahui cara membuat layang-layang. pekerjaan yang berhubungan dengan gagasan tentang keadaan dan hasil logis, dan mencatat berbagai jenis layang-layang. macam layang-layang yang berhubungan dengan bahasa.

Ujian mendasar dalam bermain terletak pada guru dan wali. Keterampilan guru dalam menciptakan jarak dengan teknik pembelajaran calistung merupakan ujian tersendiri. Guru memerlukan waktu dan interaksi karena sudah lama terlibat dalam teknik bor dalam pembelajaran calistung. Wali juga menghadapi kesulitan yang tidak kalah pentingnya. Para orang tua merasa stres dan resah jika anaknya di tingkat Taman Kanak-Kanak belum bisa lulus, sehingga tak terhitung banyaknya orang tua yang menyekolahkan anaknya ke lembaga pendidikan.

Oleh karena itu, perlu adanya pengembangan dan penguatan upaya bersama antar satuan instruktur, khususnya instruktur dan wali, untuk membangun pemahaman yang khas tentang fase-fase peningkatan calistung. Upaya terkoordinasi ini penting karena dalam perjalanannya, banyak orang tua yang merasa di sekolah tidak mengikuti acara Calistung, sehingga mereka mencari lembaga pendampingan Calistung yang unik. Pada akhirnya, anak-anak akan terluka. Guru dan wali perlu membangun kesamaan pandangan mengenai strategi pembelajaran calistung

Sumber Berita: https://news.detik.com/kolom/d-7243417/salah-kaprah-calistung-dan-kegagapan-pendidikan.

 

 

Salah Tafsir Calistung dan Pendidikan Yang Gagap Read More »

Kerja Sama Indonesia-Yordania Perkuat Pendidikan

Next-Level-Study.com-Ketua lembaga filantropi Assalam fil Alamin (ASFA Foundation) Komjen Pol (Purn) Syafruddin Kambo bertemu Menteri Pendidikan Tinggi dan Riset Yordania Azmi Mahafidzoh dan Menteri Wakaf Syaikh Muhammad Ahmad Al-Kholaila di Amman, Yordania, untuk memperkuat kerja sama pendidikan dan wakaf.

Dalam pertemuan tersebut, Syafruddin mengatakan bahwa ASFA Foundation saat ini sedang aktif dalam mengundang Indonesia Cemerlang 2045 melalui penetapan segmen reward yang akan dimulai pada tahun 2030, sesuai keterangan publik ASFA, Senin.

Menteri Pendidikan Yordania Mahafidzoh mengundang program ASFA Foundation untuk mempercepat dan membina SDM dalam rangka memperkuat organisasi pendidikan dan sekolah Islam yang ada di Indonesia.

Menurut Mahafidzoh, Indonesia merupakan negara penting yang memiliki hubungan dekat dengan Yordania.

Hal senada juga disampaikan Imam Wakaf Al-Kholaila yang turut mengajak program ASFA Foundation dalam menciptakan wakaf yang bermanfaat.

Dalam silaturahmi tersebut, Syafruddin didampingi oleh Utusan RI untuk Yordania dan Palestina Ade Padmo Sarwono, Delegasi Sekjen MUI Ali Hasan Al-Bahar, Agen Kursi Wakaf ASFA Anizar Mashhadi, Muhammad Ilham Effendi, Alamsyah dan Pangeran Arsyad. Beberapa hari yang lalu, Syafruddin bertemu dengan Sekretaris Jenderal Jordan Hashimate Noble Cause Association (JHCO) Husein Muhammad As-Sively untuk membicarakan bantuan kasih sayang bagi masyarakat Palestina.

Yordania adalah negara pertama yang memberikan bantuan hukum ke Gaza melalui udara dan memiliki 2,5 juta warga Palestina di pengasingan. Ranah telah menjadi pengawas situs berkah Yerusalem (Masjidil Aqso) mulai sekitar tahun 1924 dan mengawasi 120 masjid di Yerusalem. Lord Yordania Abdullah II bahkan secara resmi mendapat gelar Penjaga Destinasi Surgawi di Yerusalem.

 

Sumber Berita: https://www.antaranews.com/berita/3983886/indonesia-yordania-bahas-penguatan-kerja-sama-pendidikan

 

Kerja Sama Indonesia-Yordania Perkuat Pendidikan Read More »

Ruang Ketiga Sekolah yang di Soroti Pakar Pendidikan

Next-Level-Study.com- Kualitas pendidikan di Indonesia dinilai masih basi meskipun program pendidikan telah berkali-kali berubah sejak kemerdekaan. Salah satu variabelnya adalah keteladanan abad pertengahan di kancah publik dan formalisme dunia persekolahan.

Hal itu diungkapkan Saksi Pelatihan dan Pelopor Pembangunan Sekolah Tomfoolery (GSM) Muhammad Nur Rizal dalam kursus bertajuk Konsentrasi Persekolahan “Ruang Ketiga Pelatihan” di Sekolah Profesi Negeri (SMKN) 8 Pertunjukan, Jawa Tengah, Sabtu, 24 Februari 2024.

“Kualitas PISA (Programme for International Student Assessment itu tandanya pengajaran sudah basi). Sudah cukup lama, nilai kita benar-benar turun. Kita di 620, kita mengalami penurunan 10-15 peringkat. Jadi Yang dilakukan rekan-rekan kami di daerah adalah menghancurkan adat istiadat formalisme,” kata Rizal.

Rizal mengatakan jagat pendidikan Indonesia masih terjebak dalam masyarakat formalis karena budaya abad pertengahan yang masih tergali meski ada perubahan. “Ke mana kita akan pergi (alam semesta pengajaran kita)? Karena kita masih terjebak dalam masyarakat formalis dengan alasan cara hidup yang primitif, selama apapun Anda bahagia, hal ini masih tetap ada, meskipun faktanya ada perubahan,” ujar pembicara Cabang Perancangan Listrik dan Perancangan Data (DTETI) Perguruan Tinggi Gadjah Mada (UGM). Yogyakarta.

Rizal memaknai GSM memaknai pentingnya ruang ketiga dalam ranah persekolahan dalam melahirkan peserta didik dan tenaga pendidik yang mampu menjawab kesulitan zaman. Ruang ketiga yang dimaksud adalah ruang koneksi dan wacana.

Dalam kesempatan tersebut, para anggota mendapat berkah berupa video film dari film Laskar Pelangi sebagai representasi untuk menghubungkan pemahaman gagasan ruang ketiga dalam suasana yang edukatif. Dalam tayangannya, Rizal mengupas tentang pentingnya ruang ketiga dalam pengalaman pendidikan. Ia menggambarkan bahwa hampir semua peristiwa yang dapat diverifikasi muncul dari ruang ketiga, yaitu tempat peristiwa sosial bagi pemikiran-pemikiran inovatif dan kegaduhan sosial.

“Ruang ketiga di sekolah adalah bahwa meskipun ada keterbatasan, sekolah masih siap untuk menciptakan siswa yang dapat mengubah apa yang terjadi. Karena saat ini usaha bebas dan bahaya simulasi kecerdasan atau kesadaran buatan manusia di masa depan umumnya akan menutup akses terhadap pendidikan. pengenalan ruang ketiga atau ruang penyeragaman kehidupan,” kata Rizal.

Menurut Rizal, hubungan baik antara guru dan siswa merupakan salah satu hal yang mampu mengubah sekolah menjadi ruang ketiga. Kolaborasi yang ceria ini dapat memicu efisiensi dalam pembelajaran.

“Harapannya, pendidiknya ceria maka akan mempengaruhi pergaulan antara pengajar dan siswanya. Anggap saja keduanya bahagia maka akan bermanfaat sehingga jika bermanfaat maka akan ada pengaruhnya terhadap jagat pembinaan kita,” kata Rizal

Menurut Rizal, sekolah harus lebih siap dalam menghadapi faktor nyata kehidupan dan kesulitan di masa depan. Pelatihan seharusnya tidak hanya membuat lulusannya lemah pemahamannya. Pelatihan, menurutnya, tidak hanya memperluas pendidikan berhitung logis PISA namun juga tidak mempengaruhi kinerja dan pengembangan.

“Jadi tidak sekedar melahirkan lulusan, perlu pemahaman, tidak membangun pendidikan ilmu numerasi PISA namun tidak mempengaruhi efisiensi dan pengembangan. Namun pembelajaran lebih siap menjawab dan menghadapi faktor nyata kehidupan dan masa depan. kesulitan,” kata Rizal.

Diungkapkan Rizal, inti pengajarannya bukan hanya soal pondasi bangunan. Hal ini bergantung pada pengalamannya selama menyekolahkan anak-anaknya di Australia, mirip dengan penggambaran pelatihan di film Laskar Pelangi. Sebab, kata dia, substansi persekolahan itu sendiri adalah hadirnya ruang-ruang persekutuan, pertukaran, pikiran kreatif, dan logika yang setara bagi semua orang, khususnya ruang ketiga itu sendiri.

“GSM merangkai wawasan berpikir secara hakiki, bukan landasan, bukan kantor-kantor luar biasa, melainkan ruang-ruang ketiga yang dibuat, ruang harmoni, ruang logika, ruang pikiran kreatif, dan sebagainya. rencana, tidak ada sifat skolastiknya, melainkan bisa menghasilkan siswa yang bisa mengubah kondisinya sendiri,” kata Rizal.

 

Sumber Berita: https://nasional.tempo.co/read/1837799/binus-university-hadir-dengan-antusiasme-di-iiete-2024?tracking_page_direct

 

Ruang Ketiga Sekolah yang di Soroti Pakar Pendidikan Read More »

Indonesia Darurat Bullying

Next-Level-Study.com-Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) menyebut Indonesia sedang mengalami krisis yang menyiksa. Hal ini menyusul kejadian pelecehan yang berulang. Yang terbaru di Binus School Serpong, Tangerang, Banten. Fasilitator Publik (Kornas) JPPI Ubaid Matraji berpandangan, pelecehan sudah menjadi isu yang intens di mata publik dan harus segera diatasi.

Ubaid memahami bahwa otoritas publik belum secara ideal membangun kerangka kerja untuk mencegah kebrutalan dan pelecehan dalam kondisi yang mendidik. Pedoman Pendidikan dan Kebudayaan Pastor 46/2023 belum juga berpengaruh karena penyiksaan masih terjadi.

“Mengapa hal ini terus menjadi pola di mana-mana, karena kita tidak mempunyai kerangka yang cukup mampu untuk bisa mencegahnya”, ujar Ubaid kepada KBR, Jumat (23/2/2024).

Ubaid mengatakan, kerangka tujuan isu di sekolah tidak ideal karena tidak melindungi pelapor atau orang yang bersangkutan.

Ubaid juga meminta otoritas publik lebih fokus menangani kasus pelecehan. Sebab, jika dibiarkan akan menghambat tercapainya tujuan Indonesia Cemerlang 2045. Negara-negara fokus dan teritorial harus berorganisasi untuk mengatasi masalah ini.

“Jika generasi muda tidak memiliki rasa aman, bagaimana mereka bisa menyelesaikan pengalaman pendidikan dengan baik,” ujarnya.

Penanganan kasus pelecehan di Binus School Serpong memasuki tahap lain. Polisi mengangkat kasus ini ke tahap pemeriksaan. Berbagai pengamat terkait disapa Kamis (22/2). Sementara itu, Binus School Serpong menyatakan siswa senior yang terbukti melakukan tindakan brutal telah dikeluarkan dari sekolah.

Berdasarkan catatan Komisi Keamanan Anak Indonesia (KPAI) dan Organisasi Persatuan Pendidik Indonesia (FSGI), terdapat 226 kasus pelecehan pada tahun 2022, meningkat tajam dibandingkan tahun sebelumnya, 2021, yang mencapai 53 kasus.

Jenis bullying yang sering dialami oleh korban adalah penyiksaan nyata (55,5%), penyiksaan verbal (29,3%), dan penyiksaan mental (15,2%). Untuk tingkat pendidikan, siswa sekolah dasar menjadi korban penyiksaan terbanyak (26%), disusul siswa sekolah menengah (25%), dan siswa sekolah menengah (18,75%).

 

Sumber Berita: https://kbr.id/nasional/02-2024/pengamat-pendidikan-sebut-indonesia-darurat-bullying/114476.html

Indonesia Darurat Bullying Read More »

MARI MENGENAL PENDIDIKAN NON FORMAL

NEXT-LEVEL-STUDY.COM-Padahal, pengajaran yang harus ditempuh adalah pelatihan formal, pada dasarnya konsentrasi penyelesaiannya sampai pada tingkat sekolah menengah. Meskipun demikian, mempelajari dan mempertunjukkan latihan saja tidak cukup untuk dipelajari di sekolah. Grameds bisa mendapatkan ilustrasi dan persiapan dari pengajaran non-formal. Lalu apa itu pelatihan nonformal? Apa saja jenis sekolah nonformal yang ada di Indonesia?

Pengertian Pendidikan Non Formal

Pengajaran nonformal merupakan jenis pendidikan yang tidak sama dengan sistem formal dan kasual. Daripada pelatihan formal yang biasanya diselenggarakan dengan program pendidikan yang berwenang dan memiliki jenjang yang jelas seperti di sekolah atau universitas, dan tidak sama dengan pengajaran santai yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan tidak memiliki struktur otoritas, maka pendidikan nonformal menggabungkan latihan pendidikan dan pembelajaran yang terkoordinasi, namun tidak harus mengikuti sistem otoritas dan tidak serta merta menuntut kehormatan suatu gelar atau sertifikat.

Contoh latihan pengajaran non-formal mencakup kelas pengajaran, studio, lokakarya, kursus bahasa, dan latihan pendidikan dan pembelajaran lainnya di luar iklim sekolah konvensional. Proyek-proyek ini terbuka untuk berbagai kelompok dan yayasan yang sudah cukup tua, dan sering kali dimaksudkan untuk mengatasi isu-isu khusus atau kepentingan tertentu.

Pelatihan non-formal memberikan ciri yang lebih menonjol dalam strategi pendidikan dan pembelajaran serta dapat memberikan pintu pendidikan yang terbuka bagi masyarakat yang tidak mampu atau mengikuti sistem sekolah konvensional. Hal ini juga mencakup upaya peningkatan keterampilan, persiapan kerja, dan kegiatan pendidikan lainnya yang tidak dibatasi oleh struktur formal seperti sekolah atau perguruan tinggi.

Jenis Pendidikan Non Formal

Di Indonesia terdapat berbagai jenis sekolah nonformal yang diselenggarakan oleh berbagai lembaga dan asosiasi. Beberapa macam pelatihan nonformal yang lazim di Indonesia antara lain:

  • Kursus Pelatihan
  • Kursus Kejuruan
  • Pendidikan Kesetaraan
  • Kelas Peningkatan Kualifikasi
  • Lokakarya dan Seminar
  • Pendidikan Kewarganegaraan
  • Pendidikan Lingkungan dan Sosial
  • Pendidikan Agama
  • Contoh Pendidikan Non Formal
  • Kursus
  • Bimbingan belajar SD-SMP-SMA
  • Bimbingan Belajar Masuk Perguruan Tinggi
  • Penyelia Tes Bahasa Asing
  • Homeschooling
  • Pesantren
  • Partai Politik
  • Pengajian
  • LSM
  • Organisasi Relawan
  • Program Pelatihan Kejuruan
  • Kelas Literasi Orang Dewasa
  • Program Kesetaraan Kejar Paket.
  • Pelatihan Kewirausahaan
  • Lokakarya (workshop)

Manfaat Pendidikan Non Formal

Pendidikan nonformal memberikan berbagai manfaat yang signifikan bagi masyarakat dan masyarakat secara keseluruhan. Berikut ini beberapa kelebihan sekolah nonformal:

  • Aksesibilitas yang Lebih Luas
  • Fleksibilitas Waktu dan Tempat
  • Meningkatkan Keterampilan dan Kualifikasi
  • Mendukung Peningkatan Karir
  • Pemberdayaan Masyarakat
  • Peningkatan Kesadaran Kesehatan
  • Pendidikan Kesetaraan
  • Peningkatan Kewarganegaraan dan Partisipasi Sosial
  • Mengatasi Kebutuhan Khusus
  • Keterlibatan Seumur Hidup

Metode yang Diajarkan pada Pendidikan Non Formal

Dalam pendidikan nonformal, metode pengajaran dapat berbeda-beda berdasarkan konteks, tujuan, dan materi pembelajaran. Beberapa teknik umum yang sering diterapkan dalam pelatihan non-formal meliputi:

  • Diskusi dan Interaktif
  • Pembelajaran Berbasis Proyek
  • Simulasi
  • Pembelajaran Kolaboratif
  • Mentoring dan Tutoring
  • Pelatihan Keterampilan Praktis
  • Pembelajaran Jarak Jauh
  • Pertunjukan dan Presentasi
  • Pelatihan Kesehatan dan Demonstrasi
  • Pelatihan Keterampilan Kewirausahaan

Sumber Berita: https://www.gramedia.com/best-seller/pendidikan-non-formal/

MARI MENGENAL PENDIDIKAN NON FORMAL Read More »

Pendidikan unggul & hebat di wujudkan dengan percepatan BOSP

NEXT-LEVEL-STUDY.COM-Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyatakan, penugasan cepat Bantuan Fungsional Satuan Sekolah (BOSP) Tahun 2024 pada tahap utama dapat memahami susunan pelatihan unggulan.

“Pembayaran cepat ini dilakukan untuk membantu satuan pendidikan dalam memilah dan mengenalkan sekolah Indonesia yang unggul dan luar biasa,” ungkap Ketua Tim Kerja Perencanaan, Evaluasi, dan Transformasi Digital Ditjen PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbudristek Nandana Aditya Bhaswara dalam proklamasi di Jakarta, Senin.

Hingga akhir Januari 2024, kata permintaan itu, akan terdapat 402.831 unit pendidikan atau 96% dari total 419.218 unit pendidikan yang telah mendapat cadangan BOSP periode pertama.

SD Negeri 257 Maluku Tengah dan SMP Negeri 1 Sabang antara lain merasakan manfaat dari cepatnya penyaluran BOSP. Kepala SD Negeri 257 Fokal Maluku Heny Leiwakabessy mengatakan, pencairan cepat aset BOSP ini bisa berfungsi pada sifat pelatihan, khususnya dalam penyusunan program sekolah.

Heny menjelaskan, Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (ARKAS) digunakan secara kolaborasi untuk menyusun perencanaan kebutuhan sekolah.

“Kami bekerja untuk siswa, sejak awal jumlah siswa di SD Negeri bertambah 257 setiap tahunnya. Pembelajaran di sekolah semakin baik dan sukses,” ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan Azizah, penanggung jawab sekolah. SMP Negeri 1 Sabang menilai pengedaran dana BOSP mampu mengatasi berbagai kendala yang umumnya dihadapi sekolah menjelang awal tahun.

Ia melanjutkan, dana BOSP juga digunakan untuk membantu siswa mengembangkan bakat dan minat, seperti tari, di mana pelatih, rekaman musik, kostum, dan perlengkapan pertunjukan semuanya membutuhkan uang.

“Kami membentuk rencana kebutuhan sekolah dengan melibatkan banyak pertemuan, seperti kelompok penasihat sekolah, wali, pendidik, dan bagian pelatihan,” katanya dikatakan.

Sumber Berita: https://www.antaranews.com/berita/3972168/kemendikbudristek-percepatan-bosp-wujudkan-pendidikan-unggul-hebat

Pendidikan unggul & hebat di wujudkan dengan percepatan BOSP Read More »