TRY OUT OSN KEBUMIAN- 2025 #1

Report a question

You cannot submit an empty report. Please add some details.
/100

Apakah kamu sudah siap . Jika memang sudah siap dan bersedia sekarang silakan dimulai.

♦ SEMANGAT ♦

Wahh waktu ujian sudah habis nih sekarang kamu tinggal berdoa dan belajar lagi saja yah, tunggu hasilnya nanti ketika di umumkan Gambare ♥


TRY OUT OSN KEBUMIAN- 2025 #1

TRY OUT PERSIAPAN OSN- K KEBUMIAN SMA

KETENTUAN

  1. JUMLAH SOAL 100
  2. SOAL : JAWABAN BENAR = +1,+2,+3, KOSONG = 0, SALAH=0
  3. WAKTU PENGERJAAN = 120 MENIT
  4. KLIK GAMBAR UNTUK MEMPERJELAS GAMBAR(DILUAR MODE FULL SCREEN)
  5. KERJAKAN DENGAN JUJUR, DAN PERCAYA DIRI
  6. DIPERBOLEHKAN MENGGUNAKAN KALKULATOR
  7. TIDAK DIPERBOLEHKAN SEARCHING / BANTUAN AI (PEDE AJEE)
  8. JANGAN LUPA BERDOA

SELAMAT MENGERJAKAN

MASUKAN DATA DIRI

1 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

1. CUACA DAN IKLIM DI KEHIDUPAN KITA
(Disadur dari Meteorology Today 11th Edition,
karangan C. Donald Ahrens dan Robert Henson, halaman 22.)

Cuaca dan iklim memegang peranan penting kehidupan kita. Contohnya, cuaca akan menentukan pakaian yang akan kita pakai, sementara iklim akan menentukan tipe pakaian yang akan kita beli. Iklim menentukan kapan waktu yang tepat untuk menanam tanaman, sementara cuaca akan menentukan pertumbuhan dari tanaman itu sendiri. Walaupun cuaca dan iklim memberikan banyak sekali dampak yang akan kita rasakan, dampak yang akan kita rasakan secara langsung adalah kenyamanan kita. Untuk dapat bertahan di cuaca yang dingin pada saat winter dan cuaca yang panas pada saat summer, kita akan membangun rumah, memanaskan rumah / mendinginkan rumah. Walaupun kita sudah berpakaian yang wajar untuk menghadapi cuaca, tetapi angina, kelembaban, dan presipitasi dapat mempengaruhi persepsi seberapa panas atau dingin yang kita rasakan.  Pada saat hari yang dingin dan berangin, angin dapat menyebabkan tubuh kita terasa lebih dingin. Apabila kita tidak berpakaian yang sesuai, kita dapat mengalami frostbite dan hypothermia.

Sedangkan pada saat hari yang panas dan lembab, kita biasanya merasa gerah. Kita juga dapat mengalami heat exhaustion atau heat stroke.

Masyarakat yang tinggal di daerah pegunungan juga dapat menjumpai angin hangat dan kering yang berhembus menuruni lereng (Chinook wind). Pada kalifornia bagian selatan, angin tersebut dapat menyebabkan kebakaran. Contoh di atas adalah salah satu dari contoh pengaruh cuaca / iklim yang dapat mempengaruhi kehidupan kita.

Hubungan antara kelembaban dan apparent temperature yang dirasakan oleh manusia dinyatakan dalam …

2 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

2. CUACA DAN IKLIM DI KEHIDUPAN KITA
(Disadur dari Meteorology Today 11th Edition,
karangan C. Donald Ahrens dan Robert Henson, halaman 22.)

Cuaca dan iklim memegang peranan penting kehidupan kita. Contohnya, cuaca akan menentukan pakaian yang akan kita pakai, sementara iklim akan menentukan tipe pakaian yang akan kita beli. Iklim menentukan kapan waktu yang tepat untuk menanam tanaman, sementara cuaca akan menentukan pertumbuhan dari tanaman itu sendiri. Walaupun cuaca dan iklim memberikan banyak sekali dampak yang akan kita rasakan, dampak yang akan kita rasakan secara langsung adalah kenyamanan kita. Untuk dapat bertahan di cuaca yang dingin pada saat winter dan cuaca yang panas pada saat summer, kita akan membangun rumah, memanaskan rumah / mendinginkan rumah. Walaupun kita sudah berpakaian yang wajar untuk menghadapi cuaca, tetapi angina, kelembaban, dan presipitasi dapat mempengaruhi persepsi seberapa panas atau dingin yang kita rasakan.  Pada saat hari yang dingin dan berangin, angin dapat menyebabkan tubuh kita terasa lebih dingin. Apabila kita tidak berpakaian yang sesuai, kita dapat mengalami frostbite dan hypothermia.

Sedangkan pada saat hari yang panas dan lembab, kita biasanya merasa gerah. Kita juga dapat mengalami heat exhaustion atau heat stroke.

Masyarakat yang tinggal di daerah pegunungan juga dapat menjumpai angin hangat dan kering yang berhembus menuruni lereng (Chinook wind). Pada kalifornia bagian selatan, angin tersebut dapat menyebabkan kebakaran. Contoh di atas adalah salah satu dari contoh pengaruh cuaca / iklim yang dapat mempengaruhi kehidupan kita.

Sebelum terjadi Heat Exhaustion dan Heat Stroke, manusia juga dapat mengalami …

3 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

3. CUACA DAN IKLIM DI KEHIDUPAN KITA
(Disadur dari Meteorology Today 11th Edition,
karangan C. Donald Ahrens dan Robert Henson, halaman 22.)

Cuaca dan iklim memegang peranan penting kehidupan kita. Contohnya, cuaca akan menentukan pakaian yang akan kita pakai, sementara iklim akan menentukan tipe pakaian yang akan kita beli. Iklim menentukan kapan waktu yang tepat untuk menanam tanaman, sementara cuaca akan menentukan pertumbuhan dari tanaman itu sendiri. Walaupun cuaca dan iklim memberikan banyak sekali dampak yang akan kita rasakan, dampak yang akan kita rasakan secara langsung adalah kenyamanan kita. Untuk dapat bertahan di cuaca yang dingin pada saat winter dan cuaca yang panas pada saat summer, kita akan membangun rumah, memanaskan rumah / mendinginkan rumah. Walaupun kita sudah berpakaian yang wajar untuk menghadapi cuaca, tetapi angina, kelembaban, dan presipitasi dapat mempengaruhi persepsi seberapa panas atau dingin yang kita rasakan.  Pada saat hari yang dingin dan berangin, angin dapat menyebabkan tubuh kita terasa lebih dingin. Apabila kita tidak berpakaian yang sesuai, kita dapat mengalami frostbite dan hypothermia.

Sedangkan pada saat hari yang panas dan lembab, kita biasanya merasa gerah. Kita juga dapat mengalami heat exhaustion atau heat stroke.

Masyarakat yang tinggal di daerah pegunungan juga dapat menjumpai angin hangat dan kering yang berhembus menuruni lereng (Chinook wind). Pada kalifornia bagian selatan, angin tersebut dapat menyebabkan kebakaran. Contoh di atas adalah salah satu dari contoh pengaruh cuaca / iklim yang dapat mempengaruhi kehidupan kita.

 

Pada saat hari yang panas dan lembab, kita biasanya merasa gerah. Hal tersebut dikarenakan…

4 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

4. CUACA DAN IKLIM DI KEHIDUPAN KITA
(Disadur dari Meteorology Today 11th Edition,
karangan C. Donald Ahrens dan Robert Henson, halaman 22.)

Cuaca dan iklim memegang peranan penting kehidupan kita. Contohnya, cuaca akan menentukan pakaian yang akan kita pakai, sementara iklim akan menentukan tipe pakaian yang akan kita beli. Iklim menentukan kapan waktu yang tepat untuk menanam tanaman, sementara cuaca akan menentukan pertumbuhan dari tanaman itu sendiri. Walaupun cuaca dan iklim memberikan banyak sekali dampak yang akan kita rasakan, dampak yang akan kita rasakan secara langsung adalah kenyamanan kita. Untuk dapat bertahan di cuaca yang dingin pada saat winter dan cuaca yang panas pada saat summer, kita akan membangun rumah, memanaskan rumah / mendinginkan rumah. Walaupun kita sudah berpakaian yang wajar untuk menghadapi cuaca, tetapi angina, kelembaban, dan presipitasi dapat mempengaruhi persepsi seberapa panas atau dingin yang kita rasakan.  Pada saat hari yang dingin dan berangin, angin dapat menyebabkan tubuh kita terasa lebih dingin. Apabila kita tidak berpakaian yang sesuai, kita dapat mengalami frostbite dan hypothermia.

Sedangkan pada saat hari yang panas dan lembab, kita biasanya merasa gerah. Kita juga dapat mengalami heat exhaustion atau heat stroke.

Masyarakat yang tinggal di daerah pegunungan juga dapat menjumpai angin hangat dan kering yang berhembus menuruni lereng (Chinook wind). Pada kalifornia bagian selatan, angin tersebut dapat menyebabkan kebakaran. Contoh di atas adalah salah satu dari contoh pengaruh cuaca / iklim yang dapat mempengaruhi kehidupan kita.

Frostbite sering terjadi pada suatu daerah yang …

5 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

5. CUACA DAN IKLIM DI KEHIDUPAN KITA
(Disadur dari Meteorology Today 11th Edition,
karangan C. Donald Ahrens dan Robert Henson, halaman 22.)

Cuaca dan iklim memegang peranan penting kehidupan kita. Contohnya, cuaca akan menentukan pakaian yang akan kita pakai, sementara iklim akan menentukan tipe pakaian yang akan kita beli. Iklim menentukan kapan waktu yang tepat untuk menanam tanaman, sementara cuaca akan menentukan pertumbuhan dari tanaman itu sendiri. Walaupun cuaca dan iklim memberikan banyak sekali dampak yang akan kita rasakan, dampak yang akan kita rasakan secara langsung adalah kenyamanan kita. Untuk dapat bertahan di cuaca yang dingin pada saat winter dan cuaca yang panas pada saat summer, kita akan membangun rumah, memanaskan rumah / mendinginkan rumah. Walaupun kita sudah berpakaian yang wajar untuk menghadapi cuaca, tetapi angina, kelembaban, dan presipitasi dapat mempengaruhi persepsi seberapa panas atau dingin yang kita rasakan.  Pada saat hari yang dingin dan berangin, angin dapat menyebabkan tubuh kita terasa lebih dingin. Apabila kita tidak berpakaian yang sesuai, kita dapat mengalami frostbite dan hypothermia.

Sedangkan pada saat hari yang panas dan lembab, kita biasanya merasa gerah. Kita juga dapat mengalami heat exhaustion atau heat stroke.

Masyarakat yang tinggal di daerah pegunungan juga dapat menjumpai angin hangat dan kering yang berhembus menuruni lereng (Chinook wind). Pada kalifornia bagian selatan, angin tersebut dapat menyebabkan kebakaran. Contoh di atas adalah salah satu dari contoh pengaruh cuaca / iklim yang dapat mempengaruhi kehidupan kita.

Apabila hanya memperhatikan faktor kecepatan angin dan temperatur udara, manusia dapat mengalami frostbite dalam waktu 10 menit apabila terpapar angin berkecepatan … di lingkungan bersuhu -13 Fahrenheit

6 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

6. CUACA DAN IKLIM DI KEHIDUPAN KITA
(Disadur dari Meteorology Today 11th Edition,
karangan C. Donald Ahrens dan Robert Henson, halaman 22.)

Cuaca dan iklim memegang peranan penting kehidupan kita. Contohnya, cuaca akan menentukan pakaian yang akan kita pakai, sementara iklim akan menentukan tipe pakaian yang akan kita beli. Iklim menentukan kapan waktu yang tepat untuk menanam tanaman, sementara cuaca akan menentukan pertumbuhan dari tanaman itu sendiri. Walaupun cuaca dan iklim memberikan banyak sekali dampak yang akan kita rasakan, dampak yang akan kita rasakan secara langsung adalah kenyamanan kita. Untuk dapat bertahan di cuaca yang dingin pada saat winter dan cuaca yang panas pada saat summer, kita akan membangun rumah, memanaskan rumah / mendinginkan rumah. Walaupun kita sudah berpakaian yang wajar untuk menghadapi cuaca, tetapi angina, kelembaban, dan presipitasi dapat mempengaruhi persepsi seberapa panas atau dingin yang kita rasakan.  Pada saat hari yang dingin dan berangin, angin dapat menyebabkan tubuh kita terasa lebih dingin. Apabila kita tidak berpakaian yang sesuai, kita dapat mengalami frostbite dan hypothermia.

Sedangkan pada saat hari yang panas dan lembab, kita biasanya merasa gerah. Kita juga dapat mengalami heat exhaustion atau heat stroke.

Masyarakat yang tinggal di daerah pegunungan juga dapat menjumpai angin hangat dan kering yang berhembus menuruni lereng (Chinook wind). Pada kalifornia bagian selatan, angin tersebut dapat menyebabkan kebakaran. Contoh di atas adalah salah satu dari contoh pengaruh cuaca / iklim yang dapat mempengaruhi kehidupan kita.

6. CUACA DAN IKLIM DI KEHIDUPAN KITA
(Disadur dari Meteorology Today 11th Edition,
karangan C. Donald Ahrens dan Robert Henson, halaman 22.)

Cuaca dan iklim memegang peranan penting kehidupan kita. Contohnya, cuaca akan menentukan pakaian yang akan kita pakai, sementara iklim akan menentukan tipe pakaian yang akan kita beli. Iklim menentukan kapan waktu yang tepat untuk menanam tanaman, sementara cuaca akan menentukan pertumbuhan dari tanaman itu sendiri. Walaupun cuaca dan iklim memberikan banyak sekali dampak yang akan kita rasakan, dampak yang akan kita rasakan secara langsung adalah kenyamanan kita. Untuk dapat bertahan di cuaca yang dingin pada saat winter dan cuaca yang panas pada saat summer, kita akan membangun rumah, memanaskan rumah / mendinginkan rumah. Walaupun kita sudah berpakaian yang wajar untuk menghadapi cuaca, tetapi angina, kelembaban, dan presipitasi dapat mempengaruhi persepsi seberapa panas atau dingin yang kita rasakan.  Pada saat hari yang dingin dan berangin, angin dapat menyebabkan tubuh kita terasa lebih dingin. Apabila kita tidak berpakaian yang sesuai, kita dapat mengalami frostbite dan hypothermia.

Sedangkan pada saat hari yang panas dan lembab, kita biasanya merasa gerah. Kita juga dapat mengalami heat exhaustion atau heat stroke.

Masyarakat yang tinggal di daerah pegunungan juga dapat menjumpai angin hangat dan kering yang berhembus menuruni lereng (Chinook wind). Pada kalifornia bagian selatan, angin tersebut dapat menyebabkan kebakaran. Contoh di atas adalah salah satu dari contoh pengaruh cuaca / iklim yang dapat mempengaruhi kehidupan kita.

Pada saat hari berangin, tubuh manusia akan terasa lebih dingin pada saat diterpa oleh angin. Fenomena tersebut diakibatkan …

7 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

7.  

7.  

CUACA DAN IKLIM DI KEHIDUPAN KITA
(Disadur dari Meteorology Today 11th Edition,
karangan C. Donald Ahrens dan Robert Henson, halaman 22.)

Cuaca dan iklim memegang peranan penting kehidupan kita. Contohnya, cuaca akan menentukan pakaian yang akan kita pakai, sementara iklim akan menentukan tipe pakaian yang akan kita beli. Iklim menentukan kapan waktu yang tepat untuk menanam tanaman, sementara cuaca akan menentukan pertumbuhan dari tanaman itu sendiri. Walaupun cuaca dan iklim memberikan banyak sekali dampak yang akan kita rasakan, dampak yang akan kita rasakan secara langsung adalah kenyamanan kita. Untuk dapat bertahan di cuaca yang dingin pada saat winter dan cuaca yang panas pada saat summer, kita akan membangun rumah, memanaskan rumah / mendinginkan rumah. Walaupun kita sudah berpakaian yang wajar untuk menghadapi cuaca, tetapi angina, kelembaban, dan presipitasi dapat mempengaruhi persepsi seberapa panas atau dingin yang kita rasakan.  Pada saat hari yang dingin dan berangin, angin dapat menyebabkan tubuh kita terasa lebih dingin. Apabila kita tidak berpakaian yang sesuai, kita dapat mengalami frostbite dan hypothermia.

Sedangkan pada saat hari yang panas dan lembab, kita biasanya merasa gerah. Kita juga dapat mengalami heat exhaustion atau heat stroke.

Masyarakat yang tinggal di daerah pegunungan juga dapat menjumpai angin hangat dan kering yang berhembus menuruni lereng (Chinook wind). Pada kalifornia bagian selatan, angin tersebut dapat menyebabkan kebakaran. Contoh di atas adalah salah satu dari contoh pengaruh cuaca / iklim yang dapat mempengaruhi kehidupan kita.

Baju yang tebal pada saat musim dingin akan membuat tubuh terasa hangat karena …

8 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

8.  

8.  

CUACA DAN IKLIM DI KEHIDUPAN KITA
(Disadur dari Meteorology Today 11th Edition,
karangan C. Donald Ahrens dan Robert Henson, halaman 22.)

Cuaca dan iklim memegang peranan penting kehidupan kita. Contohnya, cuaca akan menentukan pakaian yang akan kita pakai, sementara iklim akan menentukan tipe pakaian yang akan kita beli. Iklim menentukan kapan waktu yang tepat untuk menanam tanaman, sementara cuaca akan menentukan pertumbuhan dari tanaman itu sendiri. Walaupun cuaca dan iklim memberikan banyak sekali dampak yang akan kita rasakan, dampak yang akan kita rasakan secara langsung adalah kenyamanan kita. Untuk dapat bertahan di cuaca yang dingin pada saat winter dan cuaca yang panas pada saat summer, kita akan membangun rumah, memanaskan rumah / mendinginkan rumah. Walaupun kita sudah berpakaian yang wajar untuk menghadapi cuaca, tetapi angina, kelembaban, dan presipitasi dapat mempengaruhi persepsi seberapa panas atau dingin yang kita rasakan.  Pada saat hari yang dingin dan berangin, angin dapat menyebabkan tubuh kita terasa lebih dingin. Apabila kita tidak berpakaian yang sesuai, kita dapat mengalami frostbite dan hypothermia.

Sedangkan pada saat hari yang panas dan lembab, kita biasanya merasa gerah. Kita juga dapat mengalami heat exhaustion atau heat stroke.

Masyarakat yang tinggal di daerah pegunungan juga dapat menjumpai angin hangat dan kering yang berhembus menuruni lereng (Chinook wind). Pada kalifornia bagian selatan, angin tersebut dapat menyebabkan kebakaran. Contoh di atas adalah salah satu dari contoh pengaruh cuaca / iklim yang dapat mempengaruhi kehidupan kita.

Apparent temperature / temperatur yang dirasakan tubuh manusia dipengaruhi oleh :

9 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

9. Dalam geohidrologi, istilah zona tidak jenuh air dinamakan …

10 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

10. Menurut Valentine (1952), Klasifikasi Pantai Maju yang terbentuk akibat bentukan bakau adalah …

11 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

11. Salah satu contoh bentang alam struktural dengan struktur mendatar (lapisan horizontal) adalah …

12 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

12.  

Diagram di atas adalah diagram Hjulstrom (tanpa keterangan). Apabila di sebuah sungai terdapat butir pasir sangat kasar, dan kecepatan arus dari sungai tersebut adalah 1 m/s, maka …

13 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

13. Apabila ditemukan sebagai fossil, Brachiopoda dan Pelecypoda adalah fossil yang bersifat …

14 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

14.  

Gambar disamping adalah Fossil Brachiopoda Articulata. Secara sekilas, fossil Brachiopoda Articulata ini memiliki kesamaan yang hampir mirip dengan organisme dari classis Pelecypoda dari Filum Mollusca. Apakah yang membedakan Pelecypoda dan Brachiopoda Articulata?

15 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

15. Terdapat sebuah formasi X yang seluruh lapisan-lapisan batuannya memiliki dip 15 derajat. Arah dip lapisan-lapisan batuan pada formasi X searah dengan arah slope lereng di lokasi tersebut. Diketahui slope lereng adalah 25 derajat. Apabila Tuty menaiki lereng di lokasi tersebut, maka …

16 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

16. Gambar ini adalah pemandangan di Zhang Ye National Geopark (张掖国家地质公园)

 

Struktur sedimen yang terdapat pada gambar di atas didominasi oleh …

17 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

17. Tuty sedang berjalan naik ke arah timur di lereng batu lanau yang memiliki kelerengan 60 derajat. Kemudian, ia menjumpai perbatasan lapisan batu lanau – batu pasir yang pertama. Setelah berjalan sejauh 50 m, dijumpai kembali kontak lapisan batu lanau – batu pasir yang kedua. Antara batupasir dan batulanau diketahui selaras, dan batu lanau memiliki Strike N 180 derajat E dan dip 30 derajat.

Berapakah kedalaman batupasir setelah Tuti melanjutkan kembali perjalanannya sejauh 100m ke arah timur dari kontak lapisan batu pasir-batu lanau yang kedua?

 

18 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

18. Tuty sedang berjalan naik ke arah timur di lereng batu lanau yang memiliki kelerengan 60 derajat. Kemudian, ia menjumpai perbatasan lapisan batu lanau – batu pasir yang pertama. Setelah berjalan sejauh 50 m, dijumpai kembali kontak lapisan batu lanau – batu pasir yang kedua. Antara batupasir dan batulanau diketahui selaras, dan batu lanau memiliki Strike N 180 derajat E dan dip 30 derajat.

Berapakah ketebalan batupasir?

 

19 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

19.  

Struktur geologi tersebut akan terjadi pada …

20 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

20. Struktur geologi pada gambar adalah …

21 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

21. BENCANA GUNUNG BERAPI DI BALI
(Disunting dari Jurnal “Gunung Berapi dan Pariwisata : Bermain dengan Api”, Karangan Gde Indra Bhaskara, terbit di Jurnal Analisis Pariwisata Vol. 17 No. 1, 2017)

Dua buah gunung yang paling popular di mata wisatawan asing adalah Gunung Batur dan Gunung Agung. Akan tetapi, pada tanggal 18 September 2017 lalu, status Gunung Agung berubah menjadi siaga, dimana aktifitas gempa tektonik semakin menguat berdasarkan pengamatan visual dan instrumental (Nyoman 2017). Empat hari setelah status siaga tersebut, status gunung agung ditingkatkan menjadi awas. Disinilah mulai terjadi pengungsian besar-besaran terhadap desa-desa yang terletak di lereng Gunung Agung. Gunung Agung yang pada waktu itu sudah tidak aktif sejak 1843, namun pada bulan Februari 1963 sebuah letusan kecil pertama terjadi dimana memberikan indikasi akan terjadinya letusan yang lebih besar.

Tepatnya pada tanggal 12 Maret 1963, lumpur dan batu mengalir di tenggara Gunung Agung. Lima hari kemudian letusan dahsyat akhirnya terjadi, memuntahkan sebuah awan hitam besar laksana jamur yang bahkan mampu menutupi sinar Matahari hingga ke kota Surabaya, yang jaraknya 470 kilometer ke barat (Booth 1963 dalam Dyer dan Hicks 1968). Bagian timur laut pulau Bali hancur oleh belerang dan abu, dan banyak korban jiwa melayang. Letusan kecil kedua terjadi pada tanggal 16 Mei 1963, menghasilkan kerusakan yang cukup besar. Beberapa minggu setelah letusan besar, lahar mengalir dari kawah setebal 75 meter, dan suhu 200 derajat celcius (Matthew 1963 dalam Dyer dan Hicks 1968).

Pada tanggal 18 Mei 1963, beberapa guncangan gempa yang cukup kuat dirasakan oleh masyarakat di Rendang. Meski guncangannya tidak cukup kuat untuk menghancurkan rumah di rending, akan tetapi menyebabkan retakan pada dinding rumah. Gempa tersebut menyebabkan banyak tanah longsor, khususnya di sepanjang lereng gunung yang curam. Pura Besakih yang terletak pada lereng Gunung Agung mengalami kerusakan yang parah akibat gempa dan tanah longsor tersebut (Dyer dan Hicks 1968)

Sebelum letusan tahun 1963 tersebut, Gunung Agung juga meletus pada tahun 1843. Letusan tahun 1843 dilaporkan dari beberapa baris kata oleh seseorang yang bernama zollinger dalam catatan hariannya. “Setelah tertidur lama, tahun ini gunung mulai hidup (aktif) kembali. Dalam letusan pada hari pertama aktivitas guncangan gempa dirasakan setelah itu diikuti oleh hujan abu, pasir, dan batu.” Sayangnya rangkaian kalimat inilah satu-satunya yang menggambarkan letusan pada tahun 1843 tersebut (ibid).

Manakah golongan mineral dibawah ini yang merupakan mineral indeks dari fasies metamorf eklogit?

 

22 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

22. BENCANA GUNUNG BERAPI DI BALI
(Disunting dari Jurnal “Gunung Berapi dan Pariwisata : Bermain dengan Api”, Karangan Gde Indra Bhaskara, terbit di Jurnal Analisis Pariwisata Vol. 17 No. 1, 2017)

Dua buah gunung yang paling popular di mata wisatawan asing adalah Gunung Batur dan Gunung Agung. Akan tetapi, pada tanggal 18 September 2017 lalu, status Gunung Agung berubah menjadi siaga, dimana aktifitas gempa tektonik semakin menguat berdasarkan pengamatan visual dan instrumental (Nyoman 2017). Empat hari setelah status siaga tersebut, status gunung agung ditingkatkan menjadi awas. Disinilah mulai terjadi pengungsian besar-besaran terhadap desa-desa yang terletak di lereng Gunung Agung. Gunung Agung yang pada waktu itu sudah tidak aktif sejak 1843, namun pada bulan Februari 1963 sebuah letusan kecil pertama terjadi dimana memberikan indikasi akan terjadinya letusan yang lebih besar.

Tepatnya pada tanggal 12 Maret 1963, lumpur dan batu mengalir di tenggara Gunung Agung. Lima hari kemudian letusan dahsyat akhirnya terjadi, memuntahkan sebuah awan hitam besar laksana jamur yang bahkan mampu menutupi sinar Matahari hingga ke kota Surabaya, yang jaraknya 470 kilometer ke barat (Booth 1963 dalam Dyer dan Hicks 1968). Bagian timur laut pulau Bali hancur oleh belerang dan abu, dan banyak korban jiwa melayang. Letusan kecil kedua terjadi pada tanggal 16 Mei 1963, menghasilkan kerusakan yang cukup besar. Beberapa minggu setelah letusan besar, lahar mengalir dari kawah setebal 75 meter, dan suhu 200 derajat celcius (Matthew 1963 dalam Dyer dan Hicks 1968).

Pada tanggal 18 Mei 1963, beberapa guncangan gempa yang cukup kuat dirasakan oleh masyarakat di Rendang. Meski guncangannya tidak cukup kuat untuk menghancurkan rumah di rending, akan tetapi menyebabkan retakan pada dinding rumah. Gempa tersebut menyebabkan banyak tanah longsor, khususnya di sepanjang lereng gunung yang curam. Pura Besakih yang terletak pada lereng Gunung Agung mengalami kerusakan yang parah akibat gempa dan tanah longsor tersebut (Dyer dan Hicks 1968)

Sebelum letusan tahun 1963 tersebut, Gunung Agung juga meletus pada tahun 1843. Letusan tahun 1843 dilaporkan dari beberapa baris kata oleh seseorang yang bernama zollinger dalam catatan hariannya. “Setelah tertidur lama, tahun ini gunung mulai hidup (aktif) kembali. Dalam letusan pada hari pertama aktivitas guncangan gempa dirasakan setelah itu diikuti oleh hujan abu, pasir, dan batu.” Sayangnya rangkaian kalimat inilah satu-satunya yang menggambarkan letusan pada tahun 1843 tersebut (ibid).

Pernyataan berikut ini yang benar mengenai Crystalline Limestone adalah …

23 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

23. BENCANA GUNUNG BERAPI DI BALI
(Disunting dari Jurnal “Gunung Berapi dan Pariwisata : Bermain dengan Api”, Karangan Gde Indra Bhaskara, terbit di Jurnal Analisis Pariwisata Vol. 17 No. 1, 2017)

Dua buah gunung yang paling popular di mata wisatawan asing adalah Gunung Batur dan Gunung Agung. Akan tetapi, pada tanggal 18 September 2017 lalu, status Gunung Agung berubah menjadi siaga, dimana aktifitas gempa tektonik semakin menguat berdasarkan pengamatan visual dan instrumental (Nyoman 2017). Empat hari setelah status siaga tersebut, status gunung agung ditingkatkan menjadi awas. Disinilah mulai terjadi pengungsian besar-besaran terhadap desa-desa yang terletak di lereng Gunung Agung. Gunung Agung yang pada waktu itu sudah tidak aktif sejak 1843, namun pada bulan Februari 1963 sebuah letusan kecil pertama terjadi dimana memberikan indikasi akan terjadinya letusan yang lebih besar.

Tepatnya pada tanggal 12 Maret 1963, lumpur dan batu mengalir di tenggara Gunung Agung. Lima hari kemudian letusan dahsyat akhirnya terjadi, memuntahkan sebuah awan hitam besar laksana jamur yang bahkan mampu menutupi sinar Matahari hingga ke kota Surabaya, yang jaraknya 470 kilometer ke barat (Booth 1963 dalam Dyer dan Hicks 1968). Bagian timur laut pulau Bali hancur oleh belerang dan abu, dan banyak korban jiwa melayang. Letusan kecil kedua terjadi pada tanggal 16 Mei 1963, menghasilkan kerusakan yang cukup besar. Beberapa minggu setelah letusan besar, lahar mengalir dari kawah setebal 75 meter, dan suhu 200 derajat celcius (Matthew 1963 dalam Dyer dan Hicks 1968).

Pada tanggal 18 Mei 1963, beberapa guncangan gempa yang cukup kuat dirasakan oleh masyarakat di Rendang. Meski guncangannya tidak cukup kuat untuk menghancurkan rumah di rending, akan tetapi menyebabkan retakan pada dinding rumah. Gempa tersebut menyebabkan banyak tanah longsor, khususnya di sepanjang lereng gunung yang curam. Pura Besakih yang terletak pada lereng Gunung Agung mengalami kerusakan yang parah akibat gempa dan tanah longsor tersebut (Dyer dan Hicks 1968)

Sebelum letusan tahun 1963 tersebut, Gunung Agung juga meletus pada tahun 1843. Letusan tahun 1843 dilaporkan dari beberapa baris kata oleh seseorang yang bernama zollinger dalam catatan hariannya. “Setelah tertidur lama, tahun ini gunung mulai hidup (aktif) kembali. Dalam letusan pada hari pertama aktivitas guncangan gempa dirasakan setelah itu diikuti oleh hujan abu, pasir, dan batu.” Sayangnya rangkaian kalimat inilah satu-satunya yang menggambarkan letusan pada tahun 1843 tersebut (ibid).

Dalam hal terdapat intrusi, maka …

 

24 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

24. BENCANA GUNUNG BERAPI DI BALI
(Disunting dari Jurnal “Gunung Berapi dan Pariwisata : Bermain dengan Api”, Karangan Gde Indra Bhaskara, terbit di Jurnal Analisis Pariwisata Vol. 17 No. 1, 2017)

Dua buah gunung yang paling popular di mata wisatawan asing adalah Gunung Batur dan Gunung Agung. Akan tetapi, pada tanggal 18 September 2017 lalu, status Gunung Agung berubah menjadi siaga, dimana aktifitas gempa tektonik semakin menguat berdasarkan pengamatan visual dan instrumental (Nyoman 2017). Empat hari setelah status siaga tersebut, status gunung agung ditingkatkan menjadi awas. Disinilah mulai terjadi pengungsian besar-besaran terhadap desa-desa yang terletak di lereng Gunung Agung. Gunung Agung yang pada waktu itu sudah tidak aktif sejak 1843, namun pada bulan Februari 1963 sebuah letusan kecil pertama terjadi dimana memberikan indikasi akan terjadinya letusan yang lebih besar.

Tepatnya pada tanggal 12 Maret 1963, lumpur dan batu mengalir di tenggara Gunung Agung. Lima hari kemudian letusan dahsyat akhirnya terjadi, memuntahkan sebuah awan hitam besar laksana jamur yang bahkan mampu menutupi sinar Matahari hingga ke kota Surabaya, yang jaraknya 470 kilometer ke barat (Booth 1963 dalam Dyer dan Hicks 1968). Bagian timur laut pulau Bali hancur oleh belerang dan abu, dan banyak korban jiwa melayang. Letusan kecil kedua terjadi pada tanggal 16 Mei 1963, menghasilkan kerusakan yang cukup besar. Beberapa minggu setelah letusan besar, lahar mengalir dari kawah setebal 75 meter, dan suhu 200 derajat celcius (Matthew 1963 dalam Dyer dan Hicks 1968).

Pada tanggal 18 Mei 1963, beberapa guncangan gempa yang cukup kuat dirasakan oleh masyarakat di Rendang. Meski guncangannya tidak cukup kuat untuk menghancurkan rumah di rending, akan tetapi menyebabkan retakan pada dinding rumah. Gempa tersebut menyebabkan banyak tanah longsor, khususnya di sepanjang lereng gunung yang curam. Pura Besakih yang terletak pada lereng Gunung Agung mengalami kerusakan yang parah akibat gempa dan tanah longsor tersebut (Dyer dan Hicks 1968)

Sebelum letusan tahun 1963 tersebut, Gunung Agung juga meletus pada tahun 1843. Letusan tahun 1843 dilaporkan dari beberapa baris kata oleh seseorang yang bernama zollinger dalam catatan hariannya. “Setelah tertidur lama, tahun ini gunung mulai hidup (aktif) kembali. Dalam letusan pada hari pertama aktivitas guncangan gempa dirasakan setelah itu diikuti oleh hujan abu, pasir, dan batu.” Sayangnya rangkaian kalimat inilah satu-satunya yang menggambarkan letusan pada tahun 1843 tersebut (ibid).

Mineral-mineral yang dilontarkan oleh Gunung Agung merupakan …

25 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

25. BENCANA GUNUNG BERAPI DI BALI
(Disunting dari Jurnal “Gunung Berapi dan Pariwisata : Bermain dengan Api”, Karangan Gde Indra Bhaskara, terbit di Jurnal Analisis Pariwisata Vol. 17 No. 1, 2017)

Dua buah gunung yang paling popular di mata wisatawan asing adalah Gunung Batur dan Gunung Agung. Akan tetapi, pada tanggal 18 September 2017 lalu, status Gunung Agung berubah menjadi siaga, dimana aktifitas gempa tektonik semakin menguat berdasarkan pengamatan visual dan instrumental (Nyoman 2017). Empat hari setelah status siaga tersebut, status gunung agung ditingkatkan menjadi awas. Disinilah mulai terjadi pengungsian besar-besaran terhadap desa-desa yang terletak di lereng Gunung Agung. Gunung Agung yang pada waktu itu sudah tidak aktif sejak 1843, namun pada bulan Februari 1963 sebuah letusan kecil pertama terjadi dimana memberikan indikasi akan terjadinya letusan yang lebih besar.

Tepatnya pada tanggal 12 Maret 1963, lumpur dan batu mengalir di tenggara Gunung Agung. Lima hari kemudian letusan dahsyat akhirnya terjadi, memuntahkan sebuah awan hitam besar laksana jamur yang bahkan mampu menutupi sinar Matahari hingga ke kota Surabaya, yang jaraknya 470 kilometer ke barat (Booth 1963 dalam Dyer dan Hicks 1968). Bagian timur laut pulau Bali hancur oleh belerang dan abu, dan banyak korban jiwa melayang. Letusan kecil kedua terjadi pada tanggal 16 Mei 1963, menghasilkan kerusakan yang cukup besar. Beberapa minggu setelah letusan besar, lahar mengalir dari kawah setebal 75 meter, dan suhu 200 derajat celcius (Matthew 1963 dalam Dyer dan Hicks 1968).

Pada tanggal 18 Mei 1963, beberapa guncangan gempa yang cukup kuat dirasakan oleh masyarakat di Rendang. Meski guncangannya tidak cukup kuat untuk menghancurkan rumah di rending, akan tetapi menyebabkan retakan pada dinding rumah. Gempa tersebut menyebabkan banyak tanah longsor, khususnya di sepanjang lereng gunung yang curam. Pura Besakih yang terletak pada lereng Gunung Agung mengalami kerusakan yang parah akibat gempa dan tanah longsor tersebut (Dyer dan Hicks 1968)

Sebelum letusan tahun 1963 tersebut, Gunung Agung juga meletus pada tahun 1843. Letusan tahun 1843 dilaporkan dari beberapa baris kata oleh seseorang yang bernama zollinger dalam catatan hariannya. “Setelah tertidur lama, tahun ini gunung mulai hidup (aktif) kembali. Dalam letusan pada hari pertama aktivitas guncangan gempa dirasakan setelah itu diikuti oleh hujan abu, pasir, dan batu.” Sayangnya rangkaian kalimat inilah satu-satunya yang menggambarkan letusan pada tahun 1843 tersebut (ibid).

Batuan yang dapat dihasilkan dari Letusan Gunung Agung adalah …

26 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

26. BENCANA GUNUNG BERAPI DI BALI
(Disunting dari Jurnal “Gunung Berapi dan Pariwisata : Bermain dengan Api”, Karangan Gde Indra Bhaskara, terbit di Jurnal Analisis Pariwisata Vol. 17 No. 1, 2017)

Dua buah gunung yang paling popular di mata wisatawan asing adalah Gunung Batur dan Gunung Agung. Akan tetapi, pada tanggal 18 September 2017 lalu, status Gunung Agung berubah menjadi siaga, dimana aktifitas gempa tektonik semakin menguat berdasarkan pengamatan visual dan instrumental (Nyoman 2017). Empat hari setelah status siaga tersebut, status gunung agung ditingkatkan menjadi awas. Disinilah mulai terjadi pengungsian besar-besaran terhadap desa-desa yang terletak di lereng Gunung Agung. Gunung Agung yang pada waktu itu sudah tidak aktif sejak 1843, namun pada bulan Februari 1963 sebuah letusan kecil pertama terjadi dimana memberikan indikasi akan terjadinya letusan yang lebih besar.

Tepatnya pada tanggal 12 Maret 1963, lumpur dan batu mengalir di tenggara Gunung Agung. Lima hari kemudian letusan dahsyat akhirnya terjadi, memuntahkan sebuah awan hitam besar laksana jamur yang bahkan mampu menutupi sinar Matahari hingga ke kota Surabaya, yang jaraknya 470 kilometer ke barat (Booth 1963 dalam Dyer dan Hicks 1968). Bagian timur laut pulau Bali hancur oleh belerang dan abu, dan banyak korban jiwa melayang. Letusan kecil kedua terjadi pada tanggal 16 Mei 1963, menghasilkan kerusakan yang cukup besar. Beberapa minggu setelah letusan besar, lahar mengalir dari kawah setebal 75 meter, dan suhu 200 derajat celcius (Matthew 1963 dalam Dyer dan Hicks 1968).

Pada tanggal 18 Mei 1963, beberapa guncangan gempa yang cukup kuat dirasakan oleh masyarakat di Rendang. Meski guncangannya tidak cukup kuat untuk menghancurkan rumah di rending, akan tetapi menyebabkan retakan pada dinding rumah. Gempa tersebut menyebabkan banyak tanah longsor, khususnya di sepanjang lereng gunung yang curam. Pura Besakih yang terletak pada lereng Gunung Agung mengalami kerusakan yang parah akibat gempa dan tanah longsor tersebut (Dyer dan Hicks 1968)

Sebelum letusan tahun 1963 tersebut, Gunung Agung juga meletus pada tahun 1843. Letusan tahun 1843 dilaporkan dari beberapa baris kata oleh seseorang yang bernama zollinger dalam catatan hariannya. “Setelah tertidur lama, tahun ini gunung mulai hidup (aktif) kembali. Dalam letusan pada hari pertama aktivitas guncangan gempa dirasakan setelah itu diikuti oleh hujan abu, pasir, dan batu.” Sayangnya rangkaian kalimat inilah satu-satunya yang menggambarkan letusan pada tahun 1843 tersebut (ibid).

Gunung Agung di Bali terbentuk akibat adanya …

27 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

27. BENCANA GUNUNG BERAPI DI BALI
(Disunting dari Jurnal “Gunung Berapi dan Pariwisata : Bermain dengan Api”, Karangan Gde Indra Bhaskara, terbit di Jurnal Analisis Pariwisata Vol. 17 No. 1, 2017)

Dua buah gunung yang paling popular di mata wisatawan asing adalah Gunung Batur dan Gunung Agung. Akan tetapi, pada tanggal 18 September 2017 lalu, status Gunung Agung berubah menjadi siaga, dimana aktifitas gempa tektonik semakin menguat berdasarkan pengamatan visual dan instrumental (Nyoman 2017). Empat hari setelah status siaga tersebut, status gunung agung ditingkatkan menjadi awas. Disinilah mulai terjadi pengungsian besar-besaran terhadap desa-desa yang terletak di lereng Gunung Agung. Gunung Agung yang pada waktu itu sudah tidak aktif sejak 1843, namun pada bulan Februari 1963 sebuah letusan kecil pertama terjadi dimana memberikan indikasi akan terjadinya letusan yang lebih besar.

Tepatnya pada tanggal 12 Maret 1963, lumpur dan batu mengalir di tenggara Gunung Agung. Lima hari kemudian letusan dahsyat akhirnya terjadi, memuntahkan sebuah awan hitam besar laksana jamur yang bahkan mampu menutupi sinar Matahari hingga ke kota Surabaya, yang jaraknya 470 kilometer ke barat (Booth 1963 dalam Dyer dan Hicks 1968). Bagian timur laut pulau Bali hancur oleh belerang dan abu, dan banyak korban jiwa melayang. Letusan kecil kedua terjadi pada tanggal 16 Mei 1963, menghasilkan kerusakan yang cukup besar. Beberapa minggu setelah letusan besar, lahar mengalir dari kawah setebal 75 meter, dan suhu 200 derajat celcius (Matthew 1963 dalam Dyer dan Hicks 1968).

Pada tanggal 18 Mei 1963, beberapa guncangan gempa yang cukup kuat dirasakan oleh masyarakat di Rendang. Meski guncangannya tidak cukup kuat untuk menghancurkan rumah di rending, akan tetapi menyebabkan retakan pada dinding rumah. Gempa tersebut menyebabkan banyak tanah longsor, khususnya di sepanjang lereng gunung yang curam. Pura Besakih yang terletak pada lereng Gunung Agung mengalami kerusakan yang parah akibat gempa dan tanah longsor tersebut (Dyer dan Hicks 1968)

Sebelum letusan tahun 1963 tersebut, Gunung Agung juga meletus pada tahun 1843. Letusan tahun 1843 dilaporkan dari beberapa baris kata oleh seseorang yang bernama zollinger dalam catatan hariannya. “Setelah tertidur lama, tahun ini gunung mulai hidup (aktif) kembali. Dalam letusan pada hari pertama aktivitas guncangan gempa dirasakan setelah itu diikuti oleh hujan abu, pasir, dan batu.” Sayangnya rangkaian kalimat inilah satu-satunya yang menggambarkan letusan pada tahun 1843 tersebut (ibid).

Salah satu mineral yang mungkin terbentuk akibat pembekuan magma yang dihasilkan gunung Agung adalah ...

 

28 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

28. BENCANA GUNUNG BERAPI DI BALI
(Disunting dari Jurnal “Gunung Berapi dan Pariwisata : Bermain dengan Api”, Karangan Gde Indra Bhaskara, terbit di Jurnal Analisis Pariwisata Vol. 17 No. 1, 2017)

Dua buah gunung yang paling popular di mata wisatawan asing adalah Gunung Batur dan Gunung Agung. Akan tetapi, pada tanggal 18 September 2017 lalu, status Gunung Agung berubah menjadi siaga, dimana aktifitas gempa tektonik semakin menguat berdasarkan pengamatan visual dan instrumental (Nyoman 2017). Empat hari setelah status siaga tersebut, status gunung agung ditingkatkan menjadi awas. Disinilah mulai terjadi pengungsian besar-besaran terhadap desa-desa yang terletak di lereng Gunung Agung. Gunung Agung yang pada waktu itu sudah tidak aktif sejak 1843, namun pada bulan Februari 1963 sebuah letusan kecil pertama terjadi dimana memberikan indikasi akan terjadinya letusan yang lebih besar.

Tepatnya pada tanggal 12 Maret 1963, lumpur dan batu mengalir di tenggara Gunung Agung. Lima hari kemudian letusan dahsyat akhirnya terjadi, memuntahkan sebuah awan hitam besar laksana jamur yang bahkan mampu menutupi sinar Matahari hingga ke kota Surabaya, yang jaraknya 470 kilometer ke barat (Booth 1963 dalam Dyer dan Hicks 1968). Bagian timur laut pulau Bali hancur oleh belerang dan abu, dan banyak korban jiwa melayang. Letusan kecil kedua terjadi pada tanggal 16 Mei 1963, menghasilkan kerusakan yang cukup besar. Beberapa minggu setelah letusan besar, lahar mengalir dari kawah setebal 75 meter, dan suhu 200 derajat celcius (Matthew 1963 dalam Dyer dan Hicks 1968).

Pada tanggal 18 Mei 1963, beberapa guncangan gempa yang cukup kuat dirasakan oleh masyarakat di Rendang. Meski guncangannya tidak cukup kuat untuk menghancurkan rumah di rending, akan tetapi menyebabkan retakan pada dinding rumah. Gempa tersebut menyebabkan banyak tanah longsor, khususnya di sepanjang lereng gunung yang curam. Pura Besakih yang terletak pada lereng Gunung Agung mengalami kerusakan yang parah akibat gempa dan tanah longsor tersebut (Dyer dan Hicks 1968)

Sebelum letusan tahun 1963 tersebut, Gunung Agung juga meletus pada tahun 1843. Letusan tahun 1843 dilaporkan dari beberapa baris kata oleh seseorang yang bernama zollinger dalam catatan hariannya. “Setelah tertidur lama, tahun ini gunung mulai hidup (aktif) kembali. Dalam letusan pada hari pertama aktivitas guncangan gempa dirasakan setelah itu diikuti oleh hujan abu, pasir, dan batu.” Sayangnya rangkaian kalimat inilah satu-satunya yang menggambarkan letusan pada tahun 1843 tersebut (ibid).

Yang tidak mungkin terbentuk sesaat setelah adanya letusan gunung Agung adalah …

29 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

29. Tuty sedang mengamati Polaris dengan menggunakan teleskop Ekuatorial pada saat berlibur di Paris. Teleskop Ekuatorial yang digunakan oleh Tuty adalah teleskop sederhana yang tidak bisa secara otomatis mengikuti arah gerak bintang. Teleskop tersebut memiliki spesifikasi sebagai berikut :
Fokus objektif : 100 cm
Fokus eyepiece : 10 cm
Diameter : 25 cm

Keesokan harinya, Tuty kembali mencoba pointing ke bintang, tetapi kali ini bukan Polaris melainkan Betelgeuse (Alpha Orionis, deklinasi +7o24’26”). Sayangnya Tuty kembali tertidur selama 3 jam setelah berhasil menempatkan Betelgeuse tepat di tengah FOV teleskop. Setelah bangun dari tidurnya, apa yang terjadi?

 

30 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

30. Tuty sedang mengamati Polaris dengan menggunakan teleskop Ekuatorial pada saat berlibur di Paris. Teleskop Ekuatorial yang digunakan oleh Tuty adalah teleskop sederhana yang tidak bisa secara otomatis mengikuti arah gerak bintang. Teleskop tersebut memiliki spesifikasi sebagai berikut :
Fokus objektif : 100 cm
Fokus eyepiece : 10 cm
Diameter : 25 cm

Tuty melakukan pointing ke Polaris dan berhasil menempatkan Polaris tepat di tengah FOV teleskop. Karena terlalu letih, Tuty kemudian tertidur selama 3 jam. Setelah bangun dari tidurnya, apa yang terjadi?

31 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

31. Tuty sedang mengamati Polaris dengan menggunakan teleskop Ekuatorial pada saat berlibur di Paris. Teleskop Ekuatorial yang digunakan oleh Tuty adalah teleskop sederhana yang tidak bisa secara otomatis mengikuti arah gerak bintang. Teleskop tersebut memiliki spesifikasi sebagai berikut :
Fokus objektif : 100 cm
Fokus eyepiece : 10 cm
Diameter : 25 cm

Berapakah panjang dari teleskop sederhana Tuty?

 

32 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

32. Perhatikan gambar ini yang merupakan foto dari star trail!

 

Letak Polaris ada di …

33 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

33. POLARIS SI BINTANG KUTUB UTARA
(Rujukan dari Artikel “Polaris Si Bintang Utara”, Karangan Bardatin Lutfi Aifa,
Terbit di Majalah BimaSakti 10/I/2013)

Nama Polaris sebagai sebuah bintang tidaklah asing di telinga kita khususnya para insan yang mengagumi langit malam. Termasuk di Indonesia, meskipun bintang ini sangat sulit untuk dilihat. Ya, karena Polaris ini ialah bintang yang berposisi hampir berimpit dengan kutub utara langit sehingga yang lazim digunakan sebagai petunjuk untuk arah utara sejati. Maka dari itu, Polaris dikenal pula sebagai Bintang Utara (North Star).

Polaris memiliki nama resmi Alpha Ursae Minoris dan dikenal pula sebagai bintang HD 8890 dalam katalog bintang Henry Drapper atau bintang SAO 308 dalam katalog bintang-bintang dari Smithsonian Astrophysical Observatory. Ia adalah bintang terterang di rasi Ursa Minor atau rasi Beruang Kecil yang terletak di belahan langit utara. Polaris menyandang namanya dari kata Stella Polaris dalam Bahasa Latin yang berarti Bintang Kutub. Ia juga dikenal sebagai Stella Maris yang berarti Bintang Laut. Astronom-astronom Muslim menjulukinya sebagai bintang Mismar (jarum) atau Kaukab ash-Shamaliyy (bintang utara).

Astronomi modern kini mengenal bintang Polaris sebagai sistem bintang ganda yang terdiri dari bintang utama Polaris Aa yang dikawal oleh 4 bintang penyerta lebih kecil yaitu Polaris Ab, Polaris B, Polaris C dan Polaris D. Posisi Polaris Ab dan Polaris B berdekatan dengan bintang utamanya, sementara Polaris C dan Polaris D berjarak lebih jauh. Polaris B ditemukan pada 1780 oleh Sir William Herschel, astronom legendaris kelahiran Jerman yang kemudian menetap di Inggris dan dikenal sebagai penemu planet Uranus, sementara Polaris Ab menyusul kemudian pada 1929.

Polaris Aa merupakan bintang raksasa kelas F yang memiliki kecerlangan 4000 kali lipat Matahari kita dan berjarak 323 tahun cahaya dari Bumi. Meski menjadi bintang raksasa, namun jika diamati dari Bumi, bintang Polaris Aa hanyalah bermagnitudo +2, sehingga tergolong salah satu bintang redup di hemisfer utara meski masih bisa disaksikan tanpa bantuan alat optik apapun asalkan kita berada di belahan Bumi utara dan lingkungan malam yang cukup gelap tanpa gangguan polusi cahaya perkotaan

Sebagai bintang yang tergolong redup, Polaris agak sulit ditemukan khususnya bagi orang awam. Apalagi rasi bintang yang menaunginya, yakni Ursa Minor atau Beruang Kecil hanyalah hanyalah rasi bintang yang menempati area sempit di langit utara ketimbang rasi-rasi bintang lainnya. Hal itu masih dipersulit oleh redupnya rasi bintang ini, yang beranggotakan 7 bintang utama dan seluruhnya jauh lebih redup ketimbang Polaris. Namun ternyata terdapat cara pandu untuk menentukan posisi Polaris, yakni menggunakan bintang-bintang “penunjuk” dari rasi Ursa Mayor atau Beruang Besar (Biduk Besar) yang jauh lebih dominan di langit. Pada rasi ini terdapat bintangbintang relative terang yang berangkai menghasilkan bentukan mirip ‘gayung’/ Dua bintang di sisi muka ‘gayung’ merupakan bintang Dubhe dan Merak. Jika antara kedua bintang ini kita tarik garis lurus dan diperpanjang kira-kira 5 kalinya, maka di ujung garis inilah kita bakal menemukan Polaris. Bila kita menghadap ke arah Polaris, lalu kita bentangkan kedua lengan kita, maka tangan kita akan menunjuk arah timur, dan tangan kiri kita menunjuk arah barat.

Polaris pada saat ini memang menyandang status sebagai bintang kutub utara, namun tidak selamanya ia akan demikian. Terjadinya gerak gasing bumi, yakni pergeseran orientasi sumbu rotasi Bumi secara sangat perlahan untuk membentuk satu putaran dalam jangka panjang, menyebabkan posisi kutub utara langit turut bergeser, demikian halnya dengan kutub selatan langit. Periode gerak gasing tersebut Bumi adalah 25800 tahun sehingga sepanjang waktu itu pula kutub utara langit akan bergeser perlahan-lahan, yang membuat status bintang kutubpun berganti-ganti antara satu bintang dengan bintang yang lainnya. Sebagai contoh, bintang kutub utara di masa pembangunan Piramida di Mesir sekitar 4600 tahun silam adalah bintang Thuban di rasi Draco. Dan 12000 tahun ke depan, giliran bintang terang Vega di rasi Lyra yang akan menyendang status bintang kutub utara.

“Terjadinya gerak gasing bumi, yakni pergeseran orientasi sumbu rotasi Bumi secara sangat perlahan untuk membentuk satu putaran dalam jangka panjang, menyebabkan posisi kutub utara langit turut bergeser, demikian halnya dengan kutub selatan langit.” Gerak gasing bumi tersebut adalah…

 

34 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

34. POLARIS SI BINTANG KUTUB UTARA
(Rujukan dari Artikel “Polaris Si Bintang Utara”, Karangan Bardatin Lutfi Aifa,
Terbit di Majalah BimaSakti 10/I/2013)

Nama Polaris sebagai sebuah bintang tidaklah asing di telinga kita khususnya para insan yang mengagumi langit malam. Termasuk di Indonesia, meskipun bintang ini sangat sulit untuk dilihat. Ya, karena Polaris ini ialah bintang yang berposisi hampir berimpit dengan kutub utara langit sehingga yang lazim digunakan sebagai petunjuk untuk arah utara sejati. Maka dari itu, Polaris dikenal pula sebagai Bintang Utara (North Star).

Polaris memiliki nama resmi Alpha Ursae Minoris dan dikenal pula sebagai bintang HD 8890 dalam katalog bintang Henry Drapper atau bintang SAO 308 dalam katalog bintang-bintang dari Smithsonian Astrophysical Observatory. Ia adalah bintang terterang di rasi Ursa Minor atau rasi Beruang Kecil yang terletak di belahan langit utara. Polaris menyandang namanya dari kata Stella Polaris dalam Bahasa Latin yang berarti Bintang Kutub. Ia juga dikenal sebagai Stella Maris yang berarti Bintang Laut. Astronom-astronom Muslim menjulukinya sebagai bintang Mismar (jarum) atau Kaukab ash-Shamaliyy (bintang utara).

Astronomi modern kini mengenal bintang Polaris sebagai sistem bintang ganda yang terdiri dari bintang utama Polaris Aa yang dikawal oleh 4 bintang penyerta lebih kecil yaitu Polaris Ab, Polaris B, Polaris C dan Polaris D. Posisi Polaris Ab dan Polaris B berdekatan dengan bintang utamanya, sementara Polaris C dan Polaris D berjarak lebih jauh. Polaris B ditemukan pada 1780 oleh Sir William Herschel, astronom legendaris kelahiran Jerman yang kemudian menetap di Inggris dan dikenal sebagai penemu planet Uranus, sementara Polaris Ab menyusul kemudian pada 1929.

Polaris Aa merupakan bintang raksasa kelas F yang memiliki kecerlangan 4000 kali lipat Matahari kita dan berjarak 323 tahun cahaya dari Bumi. Meski menjadi bintang raksasa, namun jika diamati dari Bumi, bintang Polaris Aa hanyalah bermagnitudo +2, sehingga tergolong salah satu bintang redup di hemisfer utara meski masih bisa disaksikan tanpa bantuan alat optik apapun asalkan kita berada di belahan Bumi utara dan lingkungan malam yang cukup gelap tanpa gangguan polusi cahaya perkotaan

Sebagai bintang yang tergolong redup, Polaris agak sulit ditemukan khususnya bagi orang awam. Apalagi rasi bintang yang menaunginya, yakni Ursa Minor atau Beruang Kecil hanyalah hanyalah rasi bintang yang menempati area sempit di langit utara ketimbang rasi-rasi bintang lainnya. Hal itu masih dipersulit oleh redupnya rasi bintang ini, yang beranggotakan 7 bintang utama dan seluruhnya jauh lebih redup ketimbang Polaris. Namun ternyata terdapat cara pandu untuk menentukan posisi Polaris, yakni menggunakan bintang-bintang “penunjuk” dari rasi Ursa Mayor atau Beruang Besar (Biduk Besar) yang jauh lebih dominan di langit. Pada rasi ini terdapat bintangbintang relative terang yang berangkai menghasilkan bentukan mirip ‘gayung’/ Dua bintang di sisi muka ‘gayung’ merupakan bintang Dubhe dan Merak. Jika antara kedua bintang ini kita tarik garis lurus dan diperpanjang kira-kira 5 kalinya, maka di ujung garis inilah kita bakal menemukan Polaris. Bila kita menghadap ke arah Polaris, lalu kita bentangkan kedua lengan kita, maka tangan kita akan menunjuk arah timur, dan tangan kiri kita menunjuk arah barat.

Polaris pada saat ini memang menyandang status sebagai bintang kutub utara, namun tidak selamanya ia akan demikian. Terjadinya gerak gasing bumi, yakni pergeseran orientasi sumbu rotasi Bumi secara sangat perlahan untuk membentuk satu putaran dalam jangka panjang, menyebabkan posisi kutub utara langit turut bergeser, demikian halnya dengan kutub selatan langit. Periode gerak gasing tersebut Bumi adalah 25800 tahun sehingga sepanjang waktu itu pula kutub utara langit akan bergeser perlahan-lahan, yang membuat status bintang kutubpun berganti-ganti antara satu bintang dengan bintang yang lainnya. Sebagai contoh, bintang kutub utara di masa pembangunan Piramida di Mesir sekitar 4600 tahun silam adalah bintang Thuban di rasi Draco. Dan 12000 tahun ke depan, giliran bintang terang Vega di rasi Lyra yang akan menyendang status bintang kutub utara.

Apabila diasumsikan tidak ada penghalang di sekeliling pengamat dan ketinggian pengamat 0 m, manakah lokasi di bawah ini yang dapat digunakan untuk mengamati Polaris?

35 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

35. POLARIS SI BINTANG KUTUB UTARA
(Rujukan dari Artikel “Polaris Si Bintang Utara”, Karangan Bardatin Lutfi Aifa,
Terbit di Majalah BimaSakti 10/I/2013)

Nama Polaris sebagai sebuah bintang tidaklah asing di telinga kita khususnya para insan yang mengagumi langit malam. Termasuk di Indonesia, meskipun bintang ini sangat sulit untuk dilihat. Ya, karena Polaris ini ialah bintang yang berposisi hampir berimpit dengan kutub utara langit sehingga yang lazim digunakan sebagai petunjuk untuk arah utara sejati. Maka dari itu, Polaris dikenal pula sebagai Bintang Utara (North Star).

Polaris memiliki nama resmi Alpha Ursae Minoris dan dikenal pula sebagai bintang HD 8890 dalam katalog bintang Henry Drapper atau bintang SAO 308 dalam katalog bintang-bintang dari Smithsonian Astrophysical Observatory. Ia adalah bintang terterang di rasi Ursa Minor atau rasi Beruang Kecil yang terletak di belahan langit utara. Polaris menyandang namanya dari kata Stella Polaris dalam Bahasa Latin yang berarti Bintang Kutub. Ia juga dikenal sebagai Stella Maris yang berarti Bintang Laut. Astronom-astronom Muslim menjulukinya sebagai bintang Mismar (jarum) atau Kaukab ash-Shamaliyy (bintang utara).

Astronomi modern kini mengenal bintang Polaris sebagai sistem bintang ganda yang terdiri dari bintang utama Polaris Aa yang dikawal oleh 4 bintang penyerta lebih kecil yaitu Polaris Ab, Polaris B, Polaris C dan Polaris D. Posisi Polaris Ab dan Polaris B berdekatan dengan bintang utamanya, sementara Polaris C dan Polaris D berjarak lebih jauh. Polaris B ditemukan pada 1780 oleh Sir William Herschel, astronom legendaris kelahiran Jerman yang kemudian menetap di Inggris dan dikenal sebagai penemu planet Uranus, sementara Polaris Ab menyusul kemudian pada 1929.

Polaris Aa merupakan bintang raksasa kelas F yang memiliki kecerlangan 4000 kali lipat Matahari kita dan berjarak 323 tahun cahaya dari Bumi. Meski menjadi bintang raksasa, namun jika diamati dari Bumi, bintang Polaris Aa hanyalah bermagnitudo +2, sehingga tergolong salah satu bintang redup di hemisfer utara meski masih bisa disaksikan tanpa bantuan alat optik apapun asalkan kita berada di belahan Bumi utara dan lingkungan malam yang cukup gelap tanpa gangguan polusi cahaya perkotaan

Sebagai bintang yang tergolong redup, Polaris agak sulit ditemukan khususnya bagi orang awam. Apalagi rasi bintang yang menaunginya, yakni Ursa Minor atau Beruang Kecil hanyalah hanyalah rasi bintang yang menempati area sempit di langit utara ketimbang rasi-rasi bintang lainnya. Hal itu masih dipersulit oleh redupnya rasi bintang ini, yang beranggotakan 7 bintang utama dan seluruhnya jauh lebih redup ketimbang Polaris. Namun ternyata terdapat cara pandu untuk menentukan posisi Polaris, yakni menggunakan bintang-bintang “penunjuk” dari rasi Ursa Mayor atau Beruang Besar (Biduk Besar) yang jauh lebih dominan di langit. Pada rasi ini terdapat bintangbintang relative terang yang berangkai menghasilkan bentukan mirip ‘gayung’/ Dua bintang di sisi muka ‘gayung’ merupakan bintang Dubhe dan Merak. Jika antara kedua bintang ini kita tarik garis lurus dan diperpanjang kira-kira 5 kalinya, maka di ujung garis inilah kita bakal menemukan Polaris. Bila kita menghadap ke arah Polaris, lalu kita bentangkan kedua lengan kita, maka tangan kita akan menunjuk arah timur, dan tangan kiri kita menunjuk arah barat.

Polaris pada saat ini memang menyandang status sebagai bintang kutub utara, namun tidak selamanya ia akan demikian. Terjadinya gerak gasing bumi, yakni pergeseran orientasi sumbu rotasi Bumi secara sangat perlahan untuk membentuk satu putaran dalam jangka panjang, menyebabkan posisi kutub utara langit turut bergeser, demikian halnya dengan kutub selatan langit. Periode gerak gasing tersebut Bumi adalah 25800 tahun sehingga sepanjang waktu itu pula kutub utara langit akan bergeser perlahan-lahan, yang membuat status bintang kutubpun berganti-ganti antara satu bintang dengan bintang yang lainnya. Sebagai contoh, bintang kutub utara di masa pembangunan Piramida di Mesir sekitar 4600 tahun silam adalah bintang Thuban di rasi Draco. Dan 12000 tahun ke depan, giliran bintang terang Vega di rasi Lyra yang akan menyendang status bintang kutub utara.

Diketahui rasi bintang Ursa Minor memiliki 7 bintang, dimana salah satunya adalah Polaris. Apabila terdapat beberapa bintang dalam rasi yang sama, dapat diketahui bahwa …

36 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

36. POLARIS SI BINTANG KUTUB UTARA
(Rujukan dari Artikel “Polaris Si Bintang Utara”, Karangan Bardatin Lutfi Aifa,
Terbit di Majalah BimaSakti 10/I/2013)

Nama Polaris sebagai sebuah bintang tidaklah asing di telinga kita khususnya para insan yang mengagumi langit malam. Termasuk di Indonesia, meskipun bintang ini sangat sulit untuk dilihat. Ya, karena Polaris ini ialah bintang yang berposisi hampir berimpit dengan kutub utara langit sehingga yang lazim digunakan sebagai petunjuk untuk arah utara sejati. Maka dari itu, Polaris dikenal pula sebagai Bintang Utara (North Star).

Polaris memiliki nama resmi Alpha Ursae Minoris dan dikenal pula sebagai bintang HD 8890 dalam katalog bintang Henry Drapper atau bintang SAO 308 dalam katalog bintang-bintang dari Smithsonian Astrophysical Observatory. Ia adalah bintang terterang di rasi Ursa Minor atau rasi Beruang Kecil yang terletak di belahan langit utara. Polaris menyandang namanya dari kata Stella Polaris dalam Bahasa Latin yang berarti Bintang Kutub. Ia juga dikenal sebagai Stella Maris yang berarti Bintang Laut. Astronom-astronom Muslim menjulukinya sebagai bintang Mismar (jarum) atau Kaukab ash-Shamaliyy (bintang utara).

Astronomi modern kini mengenal bintang Polaris sebagai sistem bintang ganda yang terdiri dari bintang utama Polaris Aa yang dikawal oleh 4 bintang penyerta lebih kecil yaitu Polaris Ab, Polaris B, Polaris C dan Polaris D. Posisi Polaris Ab dan Polaris B berdekatan dengan bintang utamanya, sementara Polaris C dan Polaris D berjarak lebih jauh. Polaris B ditemukan pada 1780 oleh Sir William Herschel, astronom legendaris kelahiran Jerman yang kemudian menetap di Inggris dan dikenal sebagai penemu planet Uranus, sementara Polaris Ab menyusul kemudian pada 1929.

Polaris Aa merupakan bintang raksasa kelas F yang memiliki kecerlangan 4000 kali lipat Matahari kita dan berjarak 323 tahun cahaya dari Bumi. Meski menjadi bintang raksasa, namun jika diamati dari Bumi, bintang Polaris Aa hanyalah bermagnitudo +2, sehingga tergolong salah satu bintang redup di hemisfer utara meski masih bisa disaksikan tanpa bantuan alat optik apapun asalkan kita berada di belahan Bumi utara dan lingkungan malam yang cukup gelap tanpa gangguan polusi cahaya perkotaan

Sebagai bintang yang tergolong redup, Polaris agak sulit ditemukan khususnya bagi orang awam. Apalagi rasi bintang yang menaunginya, yakni Ursa Minor atau Beruang Kecil hanyalah hanyalah rasi bintang yang menempati area sempit di langit utara ketimbang rasi-rasi bintang lainnya. Hal itu masih dipersulit oleh redupnya rasi bintang ini, yang beranggotakan 7 bintang utama dan seluruhnya jauh lebih redup ketimbang Polaris. Namun ternyata terdapat cara pandu untuk menentukan posisi Polaris, yakni menggunakan bintang-bintang “penunjuk” dari rasi Ursa Mayor atau Beruang Besar (Biduk Besar) yang jauh lebih dominan di langit. Pada rasi ini terdapat bintangbintang relative terang yang berangkai menghasilkan bentukan mirip ‘gayung’/ Dua bintang di sisi muka ‘gayung’ merupakan bintang Dubhe dan Merak. Jika antara kedua bintang ini kita tarik garis lurus dan diperpanjang kira-kira 5 kalinya, maka di ujung garis inilah kita bakal menemukan Polaris. Bila kita menghadap ke arah Polaris, lalu kita bentangkan kedua lengan kita, maka tangan kita akan menunjuk arah timur, dan tangan kiri kita menunjuk arah barat.

Polaris pada saat ini memang menyandang status sebagai bintang kutub utara, namun tidak selamanya ia akan demikian. Terjadinya gerak gasing bumi, yakni pergeseran orientasi sumbu rotasi Bumi secara sangat perlahan untuk membentuk satu putaran dalam jangka panjang, menyebabkan posisi kutub utara langit turut bergeser, demikian halnya dengan kutub selatan langit. Periode gerak gasing tersebut Bumi adalah 25800 tahun sehingga sepanjang waktu itu pula kutub utara langit akan bergeser perlahan-lahan, yang membuat status bintang kutubpun berganti-ganti antara satu bintang dengan bintang yang lainnya. Sebagai contoh, bintang kutub utara di masa pembangunan Piramida di Mesir sekitar 4600 tahun silam adalah bintang Thuban di rasi Draco. Dan 12000 tahun ke depan, giliran bintang terang Vega di rasi Lyra yang akan menyendang status bintang kutub utara.

Untuk mengukur jarak bintang, para astronom dapat menggunakan metode sudut paralaks. Tentukan sudut paralaks yang dimiliki Polaris Aa!

37 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

37. POLARIS SI BINTANG KUTUB UTARA
(Rujukan dari Artikel “Polaris Si Bintang Utara”, Karangan Bardatin Lutfi Aifa,
Terbit di Majalah BimaSakti 10/I/2013)

Nama Polaris sebagai sebuah bintang tidaklah asing di telinga kita khususnya para insan yang mengagumi langit malam. Termasuk di Indonesia, meskipun bintang ini sangat sulit untuk dilihat. Ya, karena Polaris ini ialah bintang yang berposisi hampir berimpit dengan kutub utara langit sehingga yang lazim digunakan sebagai petunjuk untuk arah utara sejati. Maka dari itu, Polaris dikenal pula sebagai Bintang Utara (North Star).

Polaris memiliki nama resmi Alpha Ursae Minoris dan dikenal pula sebagai bintang HD 8890 dalam katalog bintang Henry Drapper atau bintang SAO 308 dalam katalog bintang-bintang dari Smithsonian Astrophysical Observatory. Ia adalah bintang terterang di rasi Ursa Minor atau rasi Beruang Kecil yang terletak di belahan langit utara. Polaris menyandang namanya dari kata Stella Polaris dalam Bahasa Latin yang berarti Bintang Kutub. Ia juga dikenal sebagai Stella Maris yang berarti Bintang Laut. Astronom-astronom Muslim menjulukinya sebagai bintang Mismar (jarum) atau Kaukab ash-Shamaliyy (bintang utara).

Astronomi modern kini mengenal bintang Polaris sebagai sistem bintang ganda yang terdiri dari bintang utama Polaris Aa yang dikawal oleh 4 bintang penyerta lebih kecil yaitu Polaris Ab, Polaris B, Polaris C dan Polaris D. Posisi Polaris Ab dan Polaris B berdekatan dengan bintang utamanya, sementara Polaris C dan Polaris D berjarak lebih jauh. Polaris B ditemukan pada 1780 oleh Sir William Herschel, astronom legendaris kelahiran Jerman yang kemudian menetap di Inggris dan dikenal sebagai penemu planet Uranus, sementara Polaris Ab menyusul kemudian pada 1929.

Polaris Aa merupakan bintang raksasa kelas F yang memiliki kecerlangan 4000 kali lipat Matahari kita dan berjarak 323 tahun cahaya dari Bumi. Meski menjadi bintang raksasa, namun jika diamati dari Bumi, bintang Polaris Aa hanyalah bermagnitudo +2, sehingga tergolong salah satu bintang redup di hemisfer utara meski masih bisa disaksikan tanpa bantuan alat optik apapun asalkan kita berada di belahan Bumi utara dan lingkungan malam yang cukup gelap tanpa gangguan polusi cahaya perkotaan

Sebagai bintang yang tergolong redup, Polaris agak sulit ditemukan khususnya bagi orang awam. Apalagi rasi bintang yang menaunginya, yakni Ursa Minor atau Beruang Kecil hanyalah hanyalah rasi bintang yang menempati area sempit di langit utara ketimbang rasi-rasi bintang lainnya. Hal itu masih dipersulit oleh redupnya rasi bintang ini, yang beranggotakan 7 bintang utama dan seluruhnya jauh lebih redup ketimbang Polaris. Namun ternyata terdapat cara pandu untuk menentukan posisi Polaris, yakni menggunakan bintang-bintang “penunjuk” dari rasi Ursa Mayor atau Beruang Besar (Biduk Besar) yang jauh lebih dominan di langit. Pada rasi ini terdapat bintangbintang relative terang yang berangkai menghasilkan bentukan mirip ‘gayung’/ Dua bintang di sisi muka ‘gayung’ merupakan bintang Dubhe dan Merak. Jika antara kedua bintang ini kita tarik garis lurus dan diperpanjang kira-kira 5 kalinya, maka di ujung garis inilah kita bakal menemukan Polaris. Bila kita menghadap ke arah Polaris, lalu kita bentangkan kedua lengan kita, maka tangan kita akan menunjuk arah timur, dan tangan kiri kita menunjuk arah barat.

Polaris pada saat ini memang menyandang status sebagai bintang kutub utara, namun tidak selamanya ia akan demikian. Terjadinya gerak gasing bumi, yakni pergeseran orientasi sumbu rotasi Bumi secara sangat perlahan untuk membentuk satu putaran dalam jangka panjang, menyebabkan posisi kutub utara langit turut bergeser, demikian halnya dengan kutub selatan langit. Periode gerak gasing tersebut Bumi adalah 25800 tahun sehingga sepanjang waktu itu pula kutub utara langit akan bergeser perlahan-lahan, yang membuat status bintang kutubpun berganti-ganti antara satu bintang dengan bintang yang lainnya. Sebagai contoh, bintang kutub utara di masa pembangunan Piramida di Mesir sekitar 4600 tahun silam adalah bintang Thuban di rasi Draco. Dan 12000 tahun ke depan, giliran bintang terang Vega di rasi Lyra yang akan menyendang status bintang kutub utara.

Magnitudo mutlak dari bintang Polaris Aa adalah …

38 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

38. POLARIS SI BINTANG KUTUB UTARA
(Rujukan dari Artikel “Polaris Si Bintang Utara”, Karangan Bardatin Lutfi Aifa,
Terbit di Majalah BimaSakti 10/I/2013)

Nama Polaris sebagai sebuah bintang tidaklah asing di telinga kita khususnya para insan yang mengagumi langit malam. Termasuk di Indonesia, meskipun bintang ini sangat sulit untuk dilihat. Ya, karena Polaris ini ialah bintang yang berposisi hampir berimpit dengan kutub utara langit sehingga yang lazim digunakan sebagai petunjuk untuk arah utara sejati. Maka dari itu, Polaris dikenal pula sebagai Bintang Utara (North Star).

Polaris memiliki nama resmi Alpha Ursae Minoris dan dikenal pula sebagai bintang HD 8890 dalam katalog bintang Henry Drapper atau bintang SAO 308 dalam katalog bintang-bintang dari Smithsonian Astrophysical Observatory. Ia adalah bintang terterang di rasi Ursa Minor atau rasi Beruang Kecil yang terletak di belahan langit utara. Polaris menyandang namanya dari kata Stella Polaris dalam Bahasa Latin yang berarti Bintang Kutub. Ia juga dikenal sebagai Stella Maris yang berarti Bintang Laut. Astronom-astronom Muslim menjulukinya sebagai bintang Mismar (jarum) atau Kaukab ash-Shamaliyy (bintang utara).

Astronomi modern kini mengenal bintang Polaris sebagai sistem bintang ganda yang terdiri dari bintang utama Polaris Aa yang dikawal oleh 4 bintang penyerta lebih kecil yaitu Polaris Ab, Polaris B, Polaris C dan Polaris D. Posisi Polaris Ab dan Polaris B berdekatan dengan bintang utamanya, sementara Polaris C dan Polaris D berjarak lebih jauh. Polaris B ditemukan pada 1780 oleh Sir William Herschel, astronom legendaris kelahiran Jerman yang kemudian menetap di Inggris dan dikenal sebagai penemu planet Uranus, sementara Polaris Ab menyusul kemudian pada 1929.

Polaris Aa merupakan bintang raksasa kelas F yang memiliki kecerlangan 4000 kali lipat Matahari kita dan berjarak 323 tahun cahaya dari Bumi. Meski menjadi bintang raksasa, namun jika diamati dari Bumi, bintang Polaris Aa hanyalah bermagnitudo +2, sehingga tergolong salah satu bintang redup di hemisfer utara meski masih bisa disaksikan tanpa bantuan alat optik apapun asalkan kita berada di belahan Bumi utara dan lingkungan malam yang cukup gelap tanpa gangguan polusi cahaya perkotaan

Sebagai bintang yang tergolong redup, Polaris agak sulit ditemukan khususnya bagi orang awam. Apalagi rasi bintang yang menaunginya, yakni Ursa Minor atau Beruang Kecil hanyalah hanyalah rasi bintang yang menempati area sempit di langit utara ketimbang rasi-rasi bintang lainnya. Hal itu masih dipersulit oleh redupnya rasi bintang ini, yang beranggotakan 7 bintang utama dan seluruhnya jauh lebih redup ketimbang Polaris. Namun ternyata terdapat cara pandu untuk menentukan posisi Polaris, yakni menggunakan bintang-bintang “penunjuk” dari rasi Ursa Mayor atau Beruang Besar (Biduk Besar) yang jauh lebih dominan di langit. Pada rasi ini terdapat bintangbintang relative terang yang berangkai menghasilkan bentukan mirip ‘gayung’/ Dua bintang di sisi muka ‘gayung’ merupakan bintang Dubhe dan Merak. Jika antara kedua bintang ini kita tarik garis lurus dan diperpanjang kira-kira 5 kalinya, maka di ujung garis inilah kita bakal menemukan Polaris. Bila kita menghadap ke arah Polaris, lalu kita bentangkan kedua lengan kita, maka tangan kita akan menunjuk arah timur, dan tangan kiri kita menunjuk arah barat.

Polaris pada saat ini memang menyandang status sebagai bintang kutub utara, namun tidak selamanya ia akan demikian. Terjadinya gerak gasing bumi, yakni pergeseran orientasi sumbu rotasi Bumi secara sangat perlahan untuk membentuk satu putaran dalam jangka panjang, menyebabkan posisi kutub utara langit turut bergeser, demikian halnya dengan kutub selatan langit. Periode gerak gasing tersebut Bumi adalah 25800 tahun sehingga sepanjang waktu itu pula kutub utara langit akan bergeser perlahan-lahan, yang membuat status bintang kutubpun berganti-ganti antara satu bintang dengan bintang yang lainnya. Sebagai contoh, bintang kutub utara di masa pembangunan Piramida di Mesir sekitar 4600 tahun silam adalah bintang Thuban di rasi Draco. Dan 12000 tahun ke depan, giliran bintang terang Vega di rasi Lyra yang akan menyendang status bintang kutub utara.

Manakah pernyataan yang salah tentang Polaris?

39 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

39. POLARIS SI BINTANG KUTUB UTARA
(Rujukan dari Artikel “Polaris Si Bintang Utara”, Karangan Bardatin Lutfi Aifa,
Terbit di Majalah BimaSakti 10/I/2013)

Nama Polaris sebagai sebuah bintang tidaklah asing di telinga kita khususnya para insan yang mengagumi langit malam. Termasuk di Indonesia, meskipun bintang ini sangat sulit untuk dilihat. Ya, karena Polaris ini ialah bintang yang berposisi hampir berimpit dengan kutub utara langit sehingga yang lazim digunakan sebagai petunjuk untuk arah utara sejati. Maka dari itu, Polaris dikenal pula sebagai Bintang Utara (North Star).

Polaris memiliki nama resmi Alpha Ursae Minoris dan dikenal pula sebagai bintang HD 8890 dalam katalog bintang Henry Drapper atau bintang SAO 308 dalam katalog bintang-bintang dari Smithsonian Astrophysical Observatory. Ia adalah bintang terterang di rasi Ursa Minor atau rasi Beruang Kecil yang terletak di belahan langit utara. Polaris menyandang namanya dari kata Stella Polaris dalam Bahasa Latin yang berarti Bintang Kutub. Ia juga dikenal sebagai Stella Maris yang berarti Bintang Laut. Astronom-astronom Muslim menjulukinya sebagai bintang Mismar (jarum) atau Kaukab ash-Shamaliyy (bintang utara).

Astronomi modern kini mengenal bintang Polaris sebagai sistem bintang ganda yang terdiri dari bintang utama Polaris Aa yang dikawal oleh 4 bintang penyerta lebih kecil yaitu Polaris Ab, Polaris B, Polaris C dan Polaris D. Posisi Polaris Ab dan Polaris B berdekatan dengan bintang utamanya, sementara Polaris C dan Polaris D berjarak lebih jauh. Polaris B ditemukan pada 1780 oleh Sir William Herschel, astronom legendaris kelahiran Jerman yang kemudian menetap di Inggris dan dikenal sebagai penemu planet Uranus, sementara Polaris Ab menyusul kemudian pada 1929.

Polaris Aa merupakan bintang raksasa kelas F yang memiliki kecerlangan 4000 kali lipat Matahari kita dan berjarak 323 tahun cahaya dari Bumi. Meski menjadi bintang raksasa, namun jika diamati dari Bumi, bintang Polaris Aa hanyalah bermagnitudo +2, sehingga tergolong salah satu bintang redup di hemisfer utara meski masih bisa disaksikan tanpa bantuan alat optik apapun asalkan kita berada di belahan Bumi utara dan lingkungan malam yang cukup gelap tanpa gangguan polusi cahaya perkotaan

Sebagai bintang yang tergolong redup, Polaris agak sulit ditemukan khususnya bagi orang awam. Apalagi rasi bintang yang menaunginya, yakni Ursa Minor atau Beruang Kecil hanyalah hanyalah rasi bintang yang menempati area sempit di langit utara ketimbang rasi-rasi bintang lainnya. Hal itu masih dipersulit oleh redupnya rasi bintang ini, yang beranggotakan 7 bintang utama dan seluruhnya jauh lebih redup ketimbang Polaris. Namun ternyata terdapat cara pandu untuk menentukan posisi Polaris, yakni menggunakan bintang-bintang “penunjuk” dari rasi Ursa Mayor atau Beruang Besar (Biduk Besar) yang jauh lebih dominan di langit. Pada rasi ini terdapat bintangbintang relative terang yang berangkai menghasilkan bentukan mirip ‘gayung’/ Dua bintang di sisi muka ‘gayung’ merupakan bintang Dubhe dan Merak. Jika antara kedua bintang ini kita tarik garis lurus dan diperpanjang kira-kira 5 kalinya, maka di ujung garis inilah kita bakal menemukan Polaris. Bila kita menghadap ke arah Polaris, lalu kita bentangkan kedua lengan kita, maka tangan kita akan menunjuk arah timur, dan tangan kiri kita menunjuk arah barat.

Polaris pada saat ini memang menyandang status sebagai bintang kutub utara, namun tidak selamanya ia akan demikian. Terjadinya gerak gasing bumi, yakni pergeseran orientasi sumbu rotasi Bumi secara sangat perlahan untuk membentuk satu putaran dalam jangka panjang, menyebabkan posisi kutub utara langit turut bergeser, demikian halnya dengan kutub selatan langit. Periode gerak gasing tersebut Bumi adalah 25800 tahun sehingga sepanjang waktu itu pula kutub utara langit akan bergeser perlahan-lahan, yang membuat status bintang kutubpun berganti-ganti antara satu bintang dengan bintang yang lainnya. Sebagai contoh, bintang kutub utara di masa pembangunan Piramida di Mesir sekitar 4600 tahun silam adalah bintang Thuban di rasi Draco. Dan 12000 tahun ke depan, giliran bintang terang Vega di rasi Lyra yang akan menyendang status bintang kutub utara.

Manakah pernyataan berikut yang merupakan fakta tentang Polaris?

40 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

40. POLARIS SI BINTANG KUTUB UTARA
(Rujukan dari Artikel “Polaris Si Bintang Utara”, Karangan Bardatin Lutfi Aifa,
Terbit di Majalah BimaSakti 10/I/2013)

Nama Polaris sebagai sebuah bintang tidaklah asing di telinga kita khususnya para insan yang mengagumi langit malam. Termasuk di Indonesia, meskipun bintang ini sangat sulit untuk dilihat. Ya, karena Polaris ini ialah bintang yang berposisi hampir berimpit dengan kutub utara langit sehingga yang lazim digunakan sebagai petunjuk untuk arah utara sejati. Maka dari itu, Polaris dikenal pula sebagai Bintang Utara (North Star).

Polaris memiliki nama resmi Alpha Ursae Minoris dan dikenal pula sebagai bintang HD 8890 dalam katalog bintang Henry Drapper atau bintang SAO 308 dalam katalog bintang-bintang dari Smithsonian Astrophysical Observatory. Ia adalah bintang terterang di rasi Ursa Minor atau rasi Beruang Kecil yang terletak di belahan langit utara. Polaris menyandang namanya dari kata Stella Polaris dalam Bahasa Latin yang berarti Bintang Kutub. Ia juga dikenal sebagai Stella Maris yang berarti Bintang Laut. Astronom-astronom Muslim menjulukinya sebagai bintang Mismar (jarum) atau Kaukab ash-Shamaliyy (bintang utara).

Astronomi modern kini mengenal bintang Polaris sebagai sistem bintang ganda yang terdiri dari bintang utama Polaris Aa yang dikawal oleh 4 bintang penyerta lebih kecil yaitu Polaris Ab, Polaris B, Polaris C dan Polaris D. Posisi Polaris Ab dan Polaris B berdekatan dengan bintang utamanya, sementara Polaris C dan Polaris D berjarak lebih jauh. Polaris B ditemukan pada 1780 oleh Sir William Herschel, astronom legendaris kelahiran Jerman yang kemudian menetap di Inggris dan dikenal sebagai penemu planet Uranus, sementara Polaris Ab menyusul kemudian pada 1929.

Polaris Aa merupakan bintang raksasa kelas F yang memiliki kecerlangan 4000 kali lipat Matahari kita dan berjarak 323 tahun cahaya dari Bumi. Meski menjadi bintang raksasa, namun jika diamati dari Bumi, bintang Polaris Aa hanyalah bermagnitudo +2, sehingga tergolong salah satu bintang redup di hemisfer utara meski masih bisa disaksikan tanpa bantuan alat optik apapun asalkan kita berada di belahan Bumi utara dan lingkungan malam yang cukup gelap tanpa gangguan polusi cahaya perkotaan

Sebagai bintang yang tergolong redup, Polaris agak sulit ditemukan khususnya bagi orang awam. Apalagi rasi bintang yang menaunginya, yakni Ursa Minor atau Beruang Kecil hanyalah hanyalah rasi bintang yang menempati area sempit di langit utara ketimbang rasi-rasi bintang lainnya. Hal itu masih dipersulit oleh redupnya rasi bintang ini, yang beranggotakan 7 bintang utama dan seluruhnya jauh lebih redup ketimbang Polaris. Namun ternyata terdapat cara pandu untuk menentukan posisi Polaris, yakni menggunakan bintang-bintang “penunjuk” dari rasi Ursa Mayor atau Beruang Besar (Biduk Besar) yang jauh lebih dominan di langit. Pada rasi ini terdapat bintangbintang relative terang yang berangkai menghasilkan bentukan mirip ‘gayung’/ Dua bintang di sisi muka ‘gayung’ merupakan bintang Dubhe dan Merak. Jika antara kedua bintang ini kita tarik garis lurus dan diperpanjang kira-kira 5 kalinya, maka di ujung garis inilah kita bakal menemukan Polaris. Bila kita menghadap ke arah Polaris, lalu kita bentangkan kedua lengan kita, maka tangan kita akan menunjuk arah timur, dan tangan kiri kita menunjuk arah barat.

Polaris pada saat ini memang menyandang status sebagai bintang kutub utara, namun tidak selamanya ia akan demikian. Terjadinya gerak gasing bumi, yakni pergeseran orientasi sumbu rotasi Bumi secara sangat perlahan untuk membentuk satu putaran dalam jangka panjang, menyebabkan posisi kutub utara langit turut bergeser, demikian halnya dengan kutub selatan langit. Periode gerak gasing tersebut Bumi adalah 25800 tahun sehingga sepanjang waktu itu pula kutub utara langit akan bergeser perlahan-lahan, yang membuat status bintang kutubpun berganti-ganti antara satu bintang dengan bintang yang lainnya. Sebagai contoh, bintang kutub utara di masa pembangunan Piramida di Mesir sekitar 4600 tahun silam adalah bintang Thuban di rasi Draco. Dan 12000 tahun ke depan, giliran bintang terang Vega di rasi Lyra yang akan menyendang status bintang kutub utara.

Apabila Ursa Major dan Ursa Minor adalah 2 rasi bintang yang identik dengan Kutub Langit Utara sekarang , manakah rasi bintang yang umumnya dapat digunakan untuk menentukan dan identik dengan Kutub Langit Selatan?

41 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

41. Tinggi atau rendahnya gelombang yang terjadi di laut lepas disebabkan akibat :

42 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

42. Manakah dibawah ini yang memiliki salinitas paling tinggi?

43 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

43. Instrumen untuk mengukur kecerahan air laut adalah…

44 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

44. Arus yang memiliki orientasi vertikal dari dasar laut ke permukaan dinamakan :

45 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

45. 3 ion paling melimpah di laut berturut turut adalah …

46 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

46. Apabila diketahui perbesaran sebuah teleskop adalah 100x dan medan pandang semu adalah 50 derajat.  Maka berapa bagian dari bulan pada saat fase fullmoon yang dapat dilihat oleh teleskop tersebut?
Diketahui jari jari bulan adalah 1737 km dan jarak bumibulan adalah 384400 km.

47 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

47. Sejak Agustus 2006, Pluto sudah dikeluarkan dari kategori sebagai planet. Sekarang Pluto dikategorikan sebagai dwarf planet (planet kecil). Hal ini berdasarkan hasil kesepakatan para astronom dalam sidang International Astronomical Union (IAU), mengenai syarat sebuah planet, yaitu …

48 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

48. Waktu yang diperlukan sebuah bintang berevolusi dari awan antar bintang menjadi bintang deret utama bergantung pada … bintang

49 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

49. Asumsikan terdapat sebuah objek yang benar benar presisi dengan Kutub Utara Langit (deklinasi tepat +90 derajat). Apabila Ali melihat objek tersebut tepat pada ekuator bumi (0 derajat), maka secara teoritis…

50 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

50. Berapakah altitude dari matahari pada saat tengah hari ketika Summer Solstice bagi seseorang yang berdiri di Tropics of Cancer ?

 

51 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

51. Bintang Popo memiliki deklinasi +60 derajat. Di lintang berapakah Bintang Popo akan mencapai titik Nadir dari pengamat?

 

 

52 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

52. Ditemukan sebuah objek X di tata surya kita. Periode objek tersebut diketahui adalah 0,8 tahun. Berapakah elongasi maksimum dari objek tersebut dari bumi?

 

53 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

53. Dalam dunia nyata, sudut elongasi terbesar yang dimiliki Merkurius dan Venus berturut turut adalah…

 

54 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

54. Granulasi yang terjadi di matahari terjadi akibat …

55 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

55. Garis absorpsi tampak sangat sedikit. Garis helium terionisasi, garis nitrogen terionisasi dua kali, garis silikon terionisasi tiga kali dan garis atom lain yang terionisasi beberapa kali tampak, tapi lemah. Garis hidrogen juga tampak, tapi lemah. Klasifikasi spektrum bintang yang memiliki karakteristik di atas adalah …

56 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

56. Pada saat kondisi dimana RH = 50%, maka apabila tekanan uap jenuh sebesar 12 mb, maka tekanan uap sesungguhnya adalah …

57 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

57. Salah satu ciri termometer minimum adalah adanya index marker yang berbentuk seperti barbell seperti gambar di samping. Pada gambar di bawah, temperatur minimum adalah …

 

 

58 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

58. Clear Air Turbulance (CAT) merupakan salah satu istilah yang cukup umum di dunia penerbangan, disebabkan akibat adanya ...

59 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

59. Gaya coriolis pada angin gradien yang memiliki pusat tekanan rendah dan gerak searah jarum jam akan …

60 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

60. Manakah fenomena berikut ini yang tidak berasosiasi pada suatu daerah Lee Ward Side?

61 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

61. Manakah pernyataan dibawah ini yang benar?

62 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

62. Diketahui pada suatu daerah X memiliki gradien tekanan vertikal sebesar 0,135 mb/m. Apabila pada ketinggian 0 dpl daerah X memiliki tekanan udara sebesar 1 atm. Maka berapakah besar tekanan udara ada ketinggian 150m dalam cmHg?

63 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

63. Fenomena ENSO umumnya tidak mempengaruhi Indonesia bagian barat dikarenakan …

64 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

64. Zenithal Rain pasti akan terjadi pada saat …

65 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

65. Contoh klasifikasi iklim genetis (Dilihat dari penyebab dari iklim tersebut) adalah klasifikasi iklim …

66 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

66. Gambar tersebut secara keseluruhan merupakan …

 

67 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

67. Gambar di atas adalah.....

68 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

68. Apabila fenomena pada gambar di atas memiliki kecepatan 90 knot, maka kecepatan tersebut termasuk skala …

69 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

69. Faktor yang tidak mendukung fenomena diatas adalah…

70 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

70. X memiliki tekanan yang lebih rendah daripada lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, terbentuklah fenomena seperti gambar di atas. Titik X tersebut adalah…

71 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

71. Pada gambar di atas adalah......

 

72 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

72. Batuan yang menyusun Volcanic Neck termasuk …

73 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

73.  

Gambar di atas adalah.....

74 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

74.  

Apabila Z memiliki sudut >30 derajat, maka gambar di atas adalah …

75 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

75. Ali berjalan ke arah timur menuruni lereng dengan slope 30 derajat. Menemukan gamping, setelah berjalan 60 meter, gamping tersebut hilang dan ditemukan batu pasir.
Diketahui gamping tersebut memiliki strike 0 derajat dan dip 60 derajat. Ketebalan batu gamping tersebut adalah …

 

76 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

76. Ali berjalan ke arah timur menuruni lereng dengan slope 30 derajat. Menemukan gamping, setelah berjalan 60 meter, gamping tersebut hilang dan ditemukan batu pasir.
Diketahui gamping tersebut memiliki strike 0 derajat dan dip 60 derajat.

Berapakah kedalaman gamping setelah Ali berjalan 200 meter dari perbatasan gamping – pasir ke arah timur?

77 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

77. Ali berjalan ke arah timur menuruni lereng dengan slope 30 derajat. Menemukan gamping, setelah berjalan 60 meter, gamping tersebut hilang dan ditemukan batu pasir. Diketahui gamping tersebut memiliki strike 0 derajat dan dip 60 derajat.

Dengan asumsi lereng tersebut memiliki secara homogen memiliki kelerengan sebesar 30 derajat kearah timur dan tidak
terdapat patahan maupun lipatan, berapakah kedalaman gamping setelah Ali berjalan 90 meter dari perbatasan gamping – pasir ke arah utara?

78 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

78. Pada suatu lapisan batuan, ditemukan hanya 1/32 dari unsur radioaktif X yang masih aktif. Apabila umur lapisan batuan adalah 640 juta tahun, maka tentukan waktu paruhnya!

79 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

79. Batuan yang terbentuk sebelum Dyke C adalah …

80 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

80. Hukum stratigrafi yang paling berperan untuk mengurutkan lapisan batuan pada gambar di atas adalah …

81 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

81. Perhatikan gambar diatas! Gambar diatas sudah dalam posisi terbalik.
Apabila Dyke B berumur Pleistosen dan batuan E berumur Jura, maka umur Dyke A adalah…

82 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

82. Gambar di atas adalah …

83 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

83. Slate umumnya tergolong dalam fasies metamorfik …

84 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

84. Manakah batuan yang terbentuk akibat adanya bantuan oleh organisme?

85 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

85. Batuan sedimen klastik mempunyai tekstur dewasa jika…

86 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

86. Salah satu struktur sedimen yang dapat menunjukan TopBottom di dalam stratigrafi adalah …

87 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

87. Manakah batuan yang paling banyak mengandung fossil foraminifera?

88 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

88. Manakah batuan yang paling banyak mengandung fossil foraminifera?

89 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

89. Rumus kimia Andesine adalah …

 

90 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

90. Contoh mineral yang memiliki sistem kristal orthorombik adalah …

 

91 / 100

Category: OSN-K KEBUMIAN

91. Lead (II) Sulphide yang dilambangkan dengan PbS, secara
natural akan membentuk sistem kristal …

92 / 100

Category: OSN-S Kebumian

92. Sumbu rotasi Bumi memiliki kemiringan sebesar 23,5° terhadap bidang ekliptika. Perubahan musim yang terjadi di Bumi merupakan salah satu akibat dari kemiringan sumbu rotasi Bumi tersebut. Manakah pernyataan di bawah ini yang benar mengenai perubahan musim di Bumi?

93 / 100

Category: OSN-S Kebumian

93. Pada tanggal 9 Maret 2016 telah terjadi sebuah fenomena alam berupa Gerhana Matahari Total. Gerhana Matahari dapat terjadi saat Bulan berada di antara Matahari dan Bumi. Saat itu, bayangan Bulan akan jatuh pada daerah tertentu di permukaan Bumi sehingga hanya orang-orang yang berada di daerah inilah yang dapat mengamati Gerhana Matahari Total. Gerhana Matahari total pada tanggal 9 Maret 2016 lalu dapat diamati dari kota Palembang. Manakah pernyataan berikut yang benar mengenai Gerhana Matahari Total tersebut?

94 / 100

Category: OSN-S Kebumian

94. Jika diketahui waktu sideris lokal untuk kota Palembang pada tanggal 17 Mei 2016 pukul 12:00 WIB adalah 3:40:19, maka matahari akan terbenam pada pukul..

95 / 100

Category: OSN-S Kebumian

95. Selain Bumi, planet apakah yang menunjukkan kesamaan dengan siklus Milankovitch yang dapat diamati dari penyusutan dan pemuaian tudung kutub?

96 / 100

Category: OSN-S Kebumian

96. Fenomena yang berkaitan dengan cuaca antariksa adalah ...

97 / 100

Category: OSN-S Kebumian

97. Sabuk radiasi van Allen yang berbahaya bagi penerbangan antariksa ke Bulan disebabkan oleh ...

98 / 100

Category: OSN-S Kebumian

98. Salah satu satelit alam planet Jupiter adalah Metis yang memiliki radius hanya 20 km dan massa 9 x 1016 kg, maka ...

99 / 100

Category: OSN-S Kebumian

99. Sebuah kesimpulan mengatakan bahwa permukaan Venus secara geologi masih sangat muda, umurnya tidak lebih dari 500 juta tahun, hal ini dari kenyataan bahwa ...

100 / 100

Category: OSN-S Kebumian

100. Sebuah bintangtepat berada di atas Kutub Utara Bumi, pada lintang paling selatan berapakah bintang tersebut masih dapat dilihat?

Exit

TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASI ANDA

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *