33. POLARIS SI BINTANG KUTUB UTARA
(Rujukan dari Artikel “Polaris Si Bintang Utara”, Karangan Bardatin Lutfi Aifa,
Terbit di Majalah BimaSakti 10/I/2013)
Nama Polaris sebagai sebuah bintang tidaklah asing di telinga kita khususnya para insan yang mengagumi langit malam. Termasuk di Indonesia, meskipun bintang ini sangat sulit untuk dilihat. Ya, karena Polaris ini ialah bintang yang berposisi hampir berimpit dengan kutub utara langit sehingga yang lazim digunakan sebagai petunjuk untuk arah utara sejati. Maka dari itu, Polaris dikenal pula sebagai Bintang Utara (North Star).
Polaris memiliki nama resmi Alpha Ursae Minoris dan dikenal pula sebagai bintang HD 8890 dalam katalog bintang Henry Drapper atau bintang SAO 308 dalam katalog bintang-bintang dari Smithsonian Astrophysical Observatory. Ia adalah bintang terterang di rasi Ursa Minor atau rasi Beruang Kecil yang terletak di belahan langit utara. Polaris menyandang namanya dari kata Stella Polaris dalam Bahasa Latin yang berarti Bintang Kutub. Ia juga dikenal sebagai Stella Maris yang berarti Bintang Laut. Astronom-astronom Muslim menjulukinya sebagai bintang Mismar (jarum) atau Kaukab ash-Shamaliyy (bintang utara).
Astronomi modern kini mengenal bintang Polaris sebagai sistem bintang ganda yang terdiri dari bintang utama Polaris Aa yang dikawal oleh 4 bintang penyerta lebih kecil yaitu Polaris Ab, Polaris B, Polaris C dan Polaris D. Posisi Polaris Ab dan Polaris B berdekatan dengan bintang utamanya, sementara Polaris C dan Polaris D berjarak lebih jauh. Polaris B ditemukan pada 1780 oleh Sir William Herschel, astronom legendaris kelahiran Jerman yang kemudian menetap di Inggris dan dikenal sebagai penemu planet Uranus, sementara Polaris Ab menyusul kemudian pada 1929.
Polaris Aa merupakan bintang raksasa kelas F yang memiliki kecerlangan 4000 kali lipat Matahari kita dan berjarak 323 tahun cahaya dari Bumi. Meski menjadi bintang raksasa, namun jika diamati dari Bumi, bintang Polaris Aa hanyalah bermagnitudo +2, sehingga tergolong salah satu bintang redup di hemisfer utara meski masih bisa disaksikan tanpa bantuan alat optik apapun asalkan kita berada di belahan Bumi utara dan lingkungan malam yang cukup gelap tanpa gangguan polusi cahaya perkotaan
Sebagai bintang yang tergolong redup, Polaris agak sulit ditemukan khususnya bagi orang awam. Apalagi rasi bintang yang menaunginya, yakni Ursa Minor atau Beruang Kecil hanyalah hanyalah rasi bintang yang menempati area sempit di langit utara ketimbang rasi-rasi bintang lainnya. Hal itu masih dipersulit oleh redupnya rasi bintang ini, yang beranggotakan 7 bintang utama dan seluruhnya jauh lebih redup ketimbang Polaris. Namun ternyata terdapat cara pandu untuk menentukan posisi Polaris, yakni menggunakan bintang-bintang “penunjuk” dari rasi Ursa Mayor atau Beruang Besar (Biduk Besar) yang jauh lebih dominan di langit. Pada rasi ini terdapat bintangbintang relative terang yang berangkai menghasilkan bentukan mirip ‘gayung’/ Dua bintang di sisi muka ‘gayung’ merupakan bintang Dubhe dan Merak. Jika antara kedua bintang ini kita tarik garis lurus dan diperpanjang kira-kira 5 kalinya, maka di ujung garis inilah kita bakal menemukan Polaris. Bila kita menghadap ke arah Polaris, lalu kita bentangkan kedua lengan kita, maka tangan kita akan menunjuk arah timur, dan tangan kiri kita menunjuk arah barat.
Polaris pada saat ini memang menyandang status sebagai bintang kutub utara, namun tidak selamanya ia akan demikian. Terjadinya gerak gasing bumi, yakni pergeseran orientasi sumbu rotasi Bumi secara sangat perlahan untuk membentuk satu putaran dalam jangka panjang, menyebabkan posisi kutub utara langit turut bergeser, demikian halnya dengan kutub selatan langit. Periode gerak gasing tersebut Bumi adalah 25800 tahun sehingga sepanjang waktu itu pula kutub utara langit akan bergeser perlahan-lahan, yang membuat status bintang kutubpun berganti-ganti antara satu bintang dengan bintang yang lainnya. Sebagai contoh, bintang kutub utara di masa pembangunan Piramida di Mesir sekitar 4600 tahun silam adalah bintang Thuban di rasi Draco. Dan 12000 tahun ke depan, giliran bintang terang Vega di rasi Lyra yang akan menyendang status bintang kutub utara.
“Terjadinya gerak gasing bumi, yakni pergeseran orientasi sumbu rotasi Bumi secara sangat perlahan untuk membentuk satu putaran dalam jangka panjang, menyebabkan posisi kutub utara langit turut bergeser, demikian halnya dengan kutub selatan langit.” Gerak gasing bumi tersebut adalah…