Permasalahan Pendidikan Karakter di Sekolah di Era Digital: Perspektif yang Berubah

Sumber gambar: https://joinhandshake.com/blog/students/navigating-life-after-college-tips-from-a-25-year-old/

NEXT-LEVEL-STUDY.COM-Di banyak negara, termasuk Indonesia, pendidikan karakter telah menjadi pusat perhatian dalam proses pendidikan. Namun upaya pembentukan karakter siswa menghadapi kendala baru di era digital. Pelatihan karakter saat ini tidak hanya bergantung pada iklim sekolah dan keluarga saja, namun juga dipengaruhi oleh dampak komputerisasi yang semakin merambah ke dalam kehidupan sehari-hari. Artikel ini akan menyelidiki kesulitan pelatihan karakter dalam periode komputerisasi di sekolah berdasarkan tiga referensi buku harian terkait.

Dampak Hiburan Virtual terhadap Pelatihan Karakter

Salah satu kesulitan mendasar dalam pelatihan karakter di era komputerisasi adalah dampak hiburan berbasis web. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Smith dan Wilson (2019), pemanfaatan hiburan online yang tidak wajar dapat mengganggu perkembangan individu generasi muda. Hiburan virtual memberikan akses mudah ke konten yang mungkin tidak sesuai dengan kebajikan yang ditunjukkan di sekolah. Misalnya, melalui panggung hiburan berbasis web, siswa dapat dihadapkan pada perilaku yang menipu seperti pelecehan internet, penyebaran data palsu, dan substansi yang tidak pantas.

Selain itu, individualisme dan egosentrisme siswa dapat diperkuat oleh media sosial yang dapat menghambat pengembangan karakter kuat berdasarkan nilai-nilai seperti empati, kerjasama, dan kejujuran. Selanjutnya, sekolah perlu mengoordinasikan pelatihan tentang pemanfaatan hiburan virtual yang dapat diandalkan dalam rencana pendidikan mereka, serta melibatkan wali dalam memeriksa latihan berbasis web anak-anak mereka.

Kurangnya Pemahaman terhadap Moral yang Terkomputerisasi

Akhlak yang terkomputerisasi merupakan bagian penting dari kepribadian persekolahan di zaman maju. Penelitian Jones (2020) menunjukkan bahwa pembentukan karakter daring yang bertanggung jawab sangat terhambat oleh kurangnya pemahaman pendidik dan siswa terhadap etika digital. Siswa sering kali tidak mengetahui akibat dari aktivitas berbasis web mereka, seperti menyebarkan data yang menyesatkan, meretas catatan orang lain, atau berpartisipasi dalam kecerdasan digital.

Pendekatan penanggulangan yang komprehensif diperlukan di sekolah untuk berupaya memahami moral yang terkomputerisasi. Hal ini mencakup memasukkan pelajaran etika digital ke dalam kurikulum, memberikan pelatihan khusus kepada pendidik tentang cara mengajarkan etika digital, dan menetapkan kebijakan sekolah yang jelas tentang bagaimana teknologi digunakan dalam lingkungan pembelajaran.

Perubahan Pandangan Dunia dalam Pendidikan dan Pembelajaran

Satu lagi ujian dalam pelatihan karakter di masa komputerisasi adalah perubahan cara pandang dalam mendidik dan belajar. Sesuai penelitian yang dipimpin oleh Brown (2021), penggunaan inovasi terkomputerisasi dalam siklus pendidikan berdampak pada cara siswa berkolaborasi dengan topik dan individu siswa. Hal ini memicu kebutuhan akan cara yang lebih serbaguna untuk menangani gagasan pelatihan, di mana guru harus mempertimbangkan kecenderungan belajar siswa yang berbeda-beda dan menetapkan kondisi pembelajaran yang komprehensif.

Pendidikan karakter dapat diintegrasikan ke dalam konteks digital menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis proyek, kolaboratif, dan reflektif. Hal ini memungkinkan siswa untuk menumbuhkan kemampuan sosial, inisiatif dan kasih sayang melalui upaya bersama berbasis internet, serta refleksi terhadap peluang pertumbuhan mereka.

Dalam menghadapi kesulitan pelatihan karakter di era komputerisasi, upaya bersama antara sekolah, wali murid, dan wilayah setempat yang lebih luas sangatlah penting. Dengan memahami dampak hiburan online, memperluas pemahaman tentang moralitas maju, dan merangkul pembelajaran serbaguna, sekolah dapat membantu siswa dengan bidang kekuatan untuk menciptakan karakter yang dapat diandalkan di zaman komputerisasi yang terus berkembang.

Melalui latihan koordinasi terbaik dari ujian-ujian ini, sekolah dapat menjadi pemecah masalah yang layak dalam membentuk karakter siswa untuk menghadapi kesulitan moral dan moral yang muncul di era komputerisasi saat ini.

12 komentar untuk “Permasalahan Pendidikan Karakter di Sekolah di Era Digital: Perspektif yang Berubah”

  1. Pingback: grandpashabet

  2. Pingback: grandpashabet

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top